KOTA, kabarMagelang.com__Pemerintah Kota
(Pemkot) Magelang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) di Pendopo Pengabdian komplek Rumah Dinas Walikota Magelang, Rabu
(20/3).
Musrenbang yang merupakan tahapan
penyusunan RKPD tahun 2020 ini dibuka langsung oleh Walikota Magelang Sigit
Widyonindito. Hadir Kepala Bappeda Kota Magelang Joko Soeparno, perwakilan
Bappeda Provinsi Jawa Tengah Rachman Djamal, pimpinan OPD, DPRD, tokoh masyarakat
dan tokoh pemuda Kota Magelang.
Kepala Bappeda Kota Magelang Joko
Soeparno, menerangkan RKPD 2020 merupakan bagian kecil mencapai Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang. Salah satu pembahasan RKPD
Kota Magelang adalah merespon RKPD Provinsi Jawa Tengah terkait pengembangan
kawasan Purwomanggung meliputi Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo,
Kabupaten Magelang, Kota Magelang dan Kabupaten Temanggung.
"Arah kawasan Purwomanggung pada
pertanian, pariwisata, dan sektor lain. Untuk Kota Magelang, sebagai pusat
pengembangan wilayah, yang kami kontribusikan adalah pariwisata karena untuk
pertanian lahannya kecil," jelas Joko.
Namun demikian, Pemkot Magelang akan
mengembangkan prinsip urban farming yakni pola pertanian pada lahan sempit tapi
menghasilkan nilai ekonomis besar. Selain itu, tahun 2020 pihaknya akan menyewa
lahan di dataran tinggi di Kabupaten Magelang untuk pengembangan bunga anggrek.
"Anggrek jika dibudidayakan sebagai
karya kreatif akan memberikan keuntungan ekonomi bagi petani, perajin ataupun
pengusaha jasa taman. Ini bentuk kepedulian Pemkot Magelang untuk menghidupkan
pertanian anggrek," papar Joko.
Pembahasan RKPD lainnya adalah terkait
kebijakan pusat, tentang reaktifasi jalur kereta api Semarang-Ambawara-Yogyakarta
serta pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta. Adanya kebijakan ini
diprediksikan ke depan Kecamatan Magelang selatan akan mengalami pertumbuhan
cukup pesat.
"Di Magelang Selatan akan ada exit
tol, stasiun kereta api, kemudian dari sisi tata ruang kami antisipasi yang
jadinya industri di Jalan Soekarno-Hatta dirubah menjadi perdagangan jasa.
Butuh koordinasi lintas sektoral dalam pembahasan tata ruang ini," papar
Joko.
Perwakilan Kepala Bappeda Pemprov Jawa
Tengah Rachman Jamal, menambahkan sebagai upaya mengembangan keserasian
pembangunan antar-wilayah, Pemprov Jateng menetapkan wilayah pengembangan baru
diantaranya Purwomanggung, Kedungsepur, Banglor, Bregasmalang, dan
Barlingmascakeb.
Kota Magelang menjadi salah satu bagian
pengembangan Purwomanggung, dengan segala dampak pengembangan beberapa
pembangunan antara lain Bandara Kulonprogo, serta KSPN Candi Borobudur,
reaktifasi kereta api, pengembangan angkutan massal berbasis jalan koridor
Magelang-Purworejo, terminal tipe B, aksesbilitas Borobudur-Dieng dan
pembangunan lainnya.
"Sektor unggulan yang bisa
dikembangkan di Purwomanggung, antara lain pertanian, pariwisata, pertambangan,
perkebunan, industri dan perikanan, ditunjang dengan peternakan dan perkebunan
yang diarahkan untuk pencapaian indikator pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7
persen," ulas Rachman.
Walikota Magelang Sigit Widyonindito,
sangat menyambut baik dan menangkap peluang dengan pengembangan sejumlah
pembangunan di wilayah Purwomanggung, mulai dari pembangunan Bandara Kulonprogo,
jalan tol, KSPN Candi Borobudur hingga reaktifasi kereta api.
"Kemajuan Bandara Kulonprogo, tol,
kereta api, ini saya tangkap Kota Magelang menjadi Kota Satelit. Saya semua
ajak semua komponen untuk berfikir menangkap peluang itu, tidak lain dalam rangka
memajukan kota dan mensejahterakan masyarakat," tandas Sigit.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: