KOTA, kabarMagelang.com__Sebanyak 19 makam yang menjadi
sasaran perusakan saat ini diperbaiki oleh Pemerintah Kota Magelang melalui
Dinas Lingkungan Hidup. Yakni 10 makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo,
7 makam di TPU Kiringan, dan 2 makam di TPU Nambangan. Sementara, 2 makam lain
di TPU Giriloyo akan diperbaiki sendiri oleh pihak keluarga pemilik makam. Perbaikan
yang dilakukan tersebut bukan merupakan permintaan keluarga, namun tanggung
jawab pemerintah.
"Total 19 makam sudah kita
perbaiki semua. Ini bukan merupakan permintaan warga, tapi tanggung jawab
kami," jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Machbub Yani Arfian,
didampingi Plt Kepala Bidang Pengelolaan PJU, Pertamanan dan Pemakaman, Yetty
Setyaningsih, Senin (7/1).
Machbub menyebutkan, untuk perbaikan
makam di Giriloyo saat ini sudah seluruhnya selesai. Sedangkan untuk TPU
Kiringan dan Nambangan saat ini masih dalam proses. Perbaikan yang dilakukan
berupa penggantian nisan menggunakan batu granit, ada juga yang dikembalikan
seperti semula.
"Yang 10 makam di TPU Giriloyo
sudah selesai semua. Kalau yang Kiringan itu karena ada permintaan warga untuk
diseragamkan jadi masih proses, hari ini (7/1) mungkin selesai. Sedangkan yang
Nambangan juga masih proses perbaikan, masih pemesanan nisan," ungkap
Machbub.
Sementara itu Walikota Magelang,
Sigit Widyonindito mengaku sangat menyayangkan aksi perusakan makam yang
diketahui dilakukan oleh orang kelainan jiwa. Menurutnya, hal itu menciderai
sesuatu yang sudah baik di Kota Magelang selama ini.
"Yang pasti, pemerintah sudah
mengambil langkah-langkah cepat. Dan saya meminta masyarakat untuk tidak
terpancing dan terprovokasi," imbaunya.
Selain itu, Sigit juga langsung
menginstruksikan instansi terkait untuk mengambil langkah strategis dalam
penanganan kasus tersebut.
"Begitu mendengar informasi
perusakan itu, saya langsung meminta jajaran terkait untuk mengambil langkah
srategis. Melakukan perbaikan," terangnya.
Hendro Prawoto, salah satu keluarga
pemilik makam yang dirusak, mengaku berterima kasih dengan gerak cepat yang dilakukan
oleh Pemkot Magelang. Diakui Hendro, makam ibu dan bapak mertuanya turut
menjadi sasaran perusakan.
"Kami berterima kasih sekali dan
mengapresiasi Pemkot Magelang karena sudah memperbaiki makam yang dirusak.
Keamanan juga sudah kondusif," kata Hendro.
Hendro mengaku belum mengecek kondisi
terakhir makam bapak dan ibu mertuanya. Namun demikian, keluarga mempersilahkan
dan berterima kasih jika Pemkot Magelang sudah memperbaiki makam tersebut.
"Kalau untuk perbaikan seperti
apa terserah dari Pemkot Magelang, yang pasti dikembalikan seperti semua.
Kemarin salibnya saja yang dirusak," kata warga Tidar Krajan, Kelurahan
Tidar Utara, itu.
Sebenarnya, lanjut Hendro, keluarga
sudah berinisiatif untuk memperbaiki sendiri makam yang dirusak. Karena saat
ini sudah diperbaiki pemerintah, keluarga pun beterima kasih dan mengharapkan
yang terbaik.
"Kami berharap, semua bisa
berjalan lancar danejadian ini tidak terulang lagi. Di satu sisi, ini juga
menjadi tanggung jawab warga Kota Magelang untuk menjaga keamanan dan
kenyamanan. Namanya musibah, kita harus introspeksi," pungkasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: