KOTA, kabarMagelang.com__Dinas Pertanian dan Pangan Kota
Magelang mencatat kebutuhan konsumsi ikan di Kota Magelang mencapai angka 2500
ton per tahun. Angka tersebut belum bisa diimbangi dengan produksi sendiri yang
hanya sebanyak 150 ton per tahun. Untuk memenuhi kekurangan tersebut, sebagian
besar ikan didatangkan dari luar daerah. Seperti dari Pantai Utara (Pantura)
dan Jawa Timur.
"Sebagian besar ikan yang masuk ke
Kota Magelang berupa ikan air laut, dari berbagai daerah. Terutama dari Pantura
dan Jawa Timur," jelas Kepala Disperpa Kota Magelang, Eri Widyo Saptoko
didampingi Kepala Seksi Produksi dan Sarana Prasarana Perikanan, Windo Atmoko,
Selasa (22/1)
Eri menyebutkan, produksi ikan air tawar
sebanyak 150 ton per tahun itu berasal dari lahan perikanan seluas 6,68
hektar.
"Keterbatasan lahan yang ada
menjadi salah satu faktor sedikitnya produksi ikan air tawar di Kota
Magelang," imbuh Eri.
Sebagai langkah alternatif, Dinas
Pertanian dan Pangan kerap menggelar pelatihan maupun workshop tentang budidaya
perikanan dan pertanian di lahan terbatas. Kota Magelang juga memiliki dua
Balai Benih Ikan (BBI) untuk memenuhi kebutuhan benih ikan. Yakni BBI
Jurangombo dan BBI Potrobangsan. Dari dua BBI tersebut, benih ikan yang
diproduksi mencapai 200 ribu ekor per tahun.
"Produksi benih ikan sebanyak itu
untuk memenuhi kebutuhan benih di Kota Magelang dan daerah sekitar,"
terang Eri.
Menurut Eri, keberadaan BBI tersebut
juga memiliki misi melaksanakan alih teknologi kepada para pembudidaya ikan,
meningkatkan jasa pelayanan terhadap pembudidaya ikan, serta memfasilitasi
upaya pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan.
"BBI ini juga bertujuan untuk
meningkatkan pelestarian sumberdaya ikan di Kota Magelang. Masyarakat bisa
menjadikan BBI sebagai sarana edukasi tentang bagaimana budidaya ikan yang
baik," ungkap Eri.
Beberapa jenis ikan yang dibudidaya dan
dikembangkan di BBI antara lain nila, lele, gurame, dan ikan hias seperti koi
dan komet.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: