MUNGKID,
kabarMagelang.com__Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan
anggaran Rp 25 miliar untuk penanganan bencana tahun 2019. Anggaran dalam
bentuk Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) itu dialokasikan untuk penanganan semua
jenis bencana termasuk kebakaran. Sementara di sepanjang tahun 2018 masih
didominasi bencana tanah longsor.
"Rinciannya, bisa untuk membantu
rumah roboh Rp 15 juta, rusak bera Rp 10 juga, korban meninggal dunia Rp 10
juta, dan luka berat Rp 7,5 juta," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Jawa
Tengah, Sarwa Praman, usai menghadiri sosialisasi ngadepi bebaya gunung merapi,
Sabtu (15/12).
.
Dia menjelaskan bahwa, angka
tersebut meningkat dibanding sebelumnya Rp 15 miliar. Namun demikian, dana BTT
selalu fluktuatif menyesuaikan tingkat penanganan bencana.
"Tahun lalu Rp 15. miliar, sempat
juga sampai Rp 40 miliar. Kalau BTT tidak, bisa mengajukan ke DPRD, kalau ke
DPRD tidak bisa lagi, BNPB harus turun
tangan," jelasnya.
Pihaknya meminta semua unsur birokrasi dan
masyarakat bisa ikut sigap terhadap upaya penanganan bencana, termasuk bisa
mengidentifikasi bantuan apa yang paling mendesak dibutuhkan oleh korban.
"Paling penting itu kebutuhan dasar
korban, jangan mie instan terus. Bisa kebutuhan anak dan ibu, juga pakaian
layak," harap Sarwa.
Sementara sepanjang tahun 2018, tambah
Sarwa, bencana tanah longsor masih mendominasi di wilayah Jawa Tengah. (BPBD)
Provinsi Jawa Tengah mencatat ada sekitar 2.000 kejadian longsor.
"Kejadian longsor diatas 2.000 lebih,
trennya longsor meningkat, sedangkan banjir menurun," tambahnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: