Windusari, kabarMagelang.com__Ratusan warga lereng Gunung Sumbing
tepatnya Dusun Gopa'an, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Magelang menggelar
tradisi ritual pernikahan tembakau Selasa (13/11). Sebuah tradisi unik
turun temurun yang dilakukan oleh petani dan perajang tembakau ini juga bertepatan
juga dengan merti desa dengan harapan srintil (tembakau terbaik) akan
muncul di lereng Gunung Sumbing serta lereng Gunung Sindoro dan sekitarnya.
Prosesi diawali dengan dua pasang
tanaman tembakau yang disebut oleh masyarakat setempat sebagai "Kyai
Pulung Seto dan Nyai Srinthil" di bawa oleh sepasang mempelai diarak
keliling desa diiringi alunan suara gending jawa, serta tetabuhan beberapa
kesenian dan sesaji berupa 100 tumpeng menuju sendang Gopa'an yang diikuti ratusan
warga dengan pakaian adat jawa.
Sesampai di sendang Gopa'an, prosesi
ritual nikah tembakaupun digelar yang dilaksanan oleh pemimpin ritual dari
lereng Merapai yakni Agus Merapi. Diiringi tarian tembakau sepasang tembakau
dijamas dan disemayamkan di sendang Gopaan. Sementara sepasang lagi di bawa
kembali untuk ditanam di wilayah tersebut.
“Prosesi ritual pernikahan tembakau
merupakan simbol, bahwa keberadaan tembakau sebagai sumber penghidupan di
wilayah ini. Kita berharap temabakau terbaik (srintil) bisa selalu muncul
di wilayah ini,“ jelas Agus Merapi usai melaksanakan ritual.
Sementara Kepala Dusun Gopa'an Sugitno
(49), mengungkapkan, nikah tembakau merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap
bulan Sapar (penanggalan jawa) bersamaan dengan merti desa.
"Selain itu juga untuk nguri-uri
atau melestarikan tradisi jawa yang sudah turun temurun dari leluhur
warga di disini," ujarnya.
Ritual nikah tembakau di sumber air
sendang Gopa'an dan merti desa ditutup dengan pementasan berbagai jenis
kesenian sehari semalam yang di pusatkan di tengah Dusun dusun, seperti
jathilan, wayang kulit, dan kesenian lain yang ada di desa tersebut.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: