KOTA, kabarMagelang.com__Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku
malu, lima pimpinan daerah di Jawa Tengah terjreat kasus korupsi. Orang nomor
satu di Jawa Tengah tersebut mengajak kepada seluruh kepala daerah untuk
melakukan pertobatan nasional. Hal ini disampaikan Ganjar saat menanggapi vonis
yang diterima oleh mantan Bupati Kebumen, Yahya Fuad, akibat kasus suap yang
menjeratnya.
“Di Jawa Tengah ini kasus yang kelima.
Sebelumnya beberapa pimpinan daerah juga terjerat kasus dugaan korupsi, yakni
Klaten, Kebumen, Tegal, Purbalingga. Sudah lah, cukup lah, malu kita,"
kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai membuka Musyawarah Daerah (Musda)
XIV Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah, di hotel Atria Kota Magelang,
Selasa (23/10).
Ganjar mengungkapkan bahwa di Musrenbang
(Musyawarah Rencana Pembangunan) daerah, mengajak kepada seluruh kepala daerah
untuk melakukan pertobatan nasional. Vonis yang diterima oleh Yahya, diharapkan
dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
"Dengan vonis itu mudah-mudahan
menjadi pembelajaran bagi semua. Nggak enak lah itu, nggak enak dengan
semuanya. Harkat, martabat, prestasi, dan semuanya kan hilang," ujarnya.
Kemudian terkait dengan bupati pengganti
Yahya, menurut Ganjar, akan langsung otomatis diisi oleh wakilnya.
"Kalau soal itu (Bupati pengganti)
sudah tidak pakai kebijakan lagi. Sudah otomatis wakilnya naik. Sekarang yang
penting adalah bagaimana mencegah korupsi," jelas Ganjar.
Dia menambahkan, salah satu upaya
pencegahan tindak korupsi adalah dengan mengawal secara langsung. Apalagi sebelum
terpilihnya pimpinan, ada beberapa tahapan yang lebih dulu dilalui.
"Disumpah sudah pakai kitab suci,
tanda tangan pakta integritas sudah, maka apa, ya memang harus dikawal. Makanya
saya bilang transparansi government itu menjadi penting agar laporan-laporan
bisa segera ditindaklanjuti," paparnya.
Ganjar juga menegaskan, ada dua hal yang
menjadi fundamental dan harus dilaksanakan oleh para pemimpin daerah.
"Yang pertama adalah pemerintahan
bersih, kemudian yang kedua melayani. Masa kita nggak belajar," pungkas
Ganjar.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: