KOTA, kabarMagelang.com__ PT Pertamina menyasar sejumlah pelaku
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Magelang yang masih menggunakan
gas LPG 3 kilogram (gas melon). Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut program
penukaran gas melon ke gas 5,5 kilogram (Trade In) khusus UMKM dan usaha
rumahan (home industry).
Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pusat Koperasi Konsumen
(PKK) Kota Magelang, Agen Gas Non Subsidi, Satpol PP, Polres Magelang Kota.
“Program ini gratis. Pelaku usaha
menukar dua tabung gas melon dengan satu tabung 5,5 kg (bright gas) beserta
isinya,” jelas perwakilan agen gas non subsidi PT Wahyu Mega Dewanti, Sarjono,
di sela kegiatan, Rabu (26/9).
Menurutnya, penukaran ini justru
menguntungkan pelaku usaha, karena kalau membeli sendiri satu tabung bright gas
beserta isinya seharga Rp 340 ribu. Sedangkan harga satu tabung gas melon
beserta isinya Rp 130 ribu.
"Jika tidak ada program Trade In,
konsumen yang menukar dua tabung gas melon menjadi satu tabung bright gas masih
harus membayar Rp 100 ribu. Khusus program ini, penukaran dilakukan
gratis," ungkapnya.
Di kota sejuta bunga sendiri, sampai
saat ini masih ditemukan UMKM dengan omset diatas Rp 1 juta sehari yang
menggunakan gas melon. Sesuai dengan instruksi Satgas Pangan, UMKM yang boleh
menggunakan gas melon adalah yang memiliki omset dibawah Rp 1 juta sehari.
Manager Pusat Koperasi Konsumen (PKK)
Kota Magelang, Bambang Setyawan menambahkan, wilayah Magelang termasuk menjadi
daerah sasaran program Trade In dengan alokasi sekitar 350 tabung.
“Program penukaran tabung gas ini kita
laksanakan satu hari. Kita sisir UMKM yang ditengarai banyak memakai gas melon
untuk ditukar dengan gas nonsubsidi berwarna pink,” terangnya.
Dia menuturkan, dari data Disperindag,
setidaknya ada 11 UMKM yang menjadi sasaran untuk dilakukan penukaran. Ke-11
usaha ini paling sedikit mengonsumsi gas melon setiap bulan sebanyak 56 tabung
dan paling banyak mencapai 450 tabung.
“Yang kami tahu, bagi UMKM yang
mengonsumsi lebih dari 14 tabung gas melon setiap bulan sudah harus beralih ke
gas nonsubsidi baik berukuran 5,5 kg maupun 12 kg. Nyatanya masih banyak yang
memakai gas melon untuk menopang usahanya,” kata Kepala Seksi Bina Usaha
Perdagangan Distribusi Barang dan Promosi Disperindag Kota Magelang, Budi Imam
Hakim.
Penukaran tabung ini, katanya, berlaku
secara nasional dan beberapa daerah lain sudah melakukannya, termasuk Kabupaten
Magelang.
Sementara itu, Pemilik Usaha Kripik
Krezzz, Mega Praraharja mengaku, tidak keberatan dengan adanya program
penukaran ini. Justru, ia merasa terbantu dan menguntungkan, karena tidak harus
membeli sendiri tabungnya yang nonsubsidi dengan harga pasaran.
“Sebenarnya saya juga ingin pakai gas
5,5 kg, karena pasokan gas melon sering tersendat. Di rumah saya juga pakai gas
12 kg, tapi jarang. Harapannya setelah pakai 5,5 kg pasokan gas makin lancar,”
katanya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: