KOTA, kabarMagelang.com__Konsep smart city (kota cerdas), saat
ini sudah mulai banyak diterapkan di kota-kota Indonesia, termasuk Kota
Magelang. Penerapan konsep ini tidak hanya membutuhkan partisipasi dari
pemerintah saja namun juga semua pihak, baik swasta maupun masyarakat.
"Jadi kolaborasi antara semua
stakeholder, baik pemerintah, swasta, masyarakat, serta perguruan tinggi.
Terlalu berat kalau konsep ini dilakukan sendirian oleh pemerintah," jelas
Prof. Achmad Djunaedi, dari Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan
Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, di sela seminar Forum Koordinasi Jaringan
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),
di Aula Bappeda, Kamis (27/9).
Konsep kota cerdas sendiri dirancang
guna membantu berbagai hal kegiatan masyarakat, terutama dalam upaya mengelola
sumber daya yang ada dengan efisien. Serta memberikan kemudahan mengakses
informasi kepada masyarakat, hingga untuk mengantisipasi kejadian yang tak
terduga sebelumnya.
Menurut Achmad, banyak kota yang sudah
menerapkan konsep kota cerdas bekerjasama dengan pihak swasta dari kalangan
provider TI (Teknologi Informasi).
"Biasanya, dalam prakteknya,
stakeholder dari swasta ikut mengembangkan aplikasi layanan publik gratis untuk
mendukung konsep smart city. Kemudian data dari aplikasi tersebut juga dipakai
oleh swasta untuk promosi, maupun lainnya," ungkap Achmad.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris
Daerah (Sekda) Kota Magelang, Sumartono mengatakan, seminar jaringan penelitian
pengembangan dan penerapan IPTEK dilaksanakan dengan tujuan mencapai sinergitas
antara akademisi, dunia bisnis, pemerintah, komunitas, dan media dalam rangka
mendukung program pembangunan daerah
"Tema yang diambil, yakni
'Kolaborasi Stakeholder dalam Penerapan Smart City di Indonesia' diambil dengan
pertimbangan Kota Magelang telah mendapat predikat smart city untuk kategori
kota kecil pada rating kota cerdas indonesia (RKCI) 2017 lalu," ungkap
Sumartono.
Dia juga mengatakan, penerapan konsep
kota cerdas ini memerlukan partisipasi dari berbagai unsur.
"Oleh karena itu, Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang menyelenggarakan seminar ini dalam
rangka berbagi wawasan terkait partisipasi dan kolaborasi antar unsur, antar
sektor, dan antar daerah," katanya.
Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif
Barata, menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat membentuk sistem dan metode
yang saling memperkuat antara unsur-unsur kelembagaan, sumber daya, serta
jaringan IPTEK dalam satu kesatuan yang utuh.
"Juga untuk memberikan dukungan
yang diperlukan bagi penyelenggaraan penguasaan, pemanfaatan, dan pemajuan
IPTEK berdasarkan ketentuan dalam UU Nomor 18 th 2002 tentang sistem nasional
penelitian pengembangan dan penerapan IPTEK," pungkasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: