MUNGKID, kabarMagelang.com__Aksi unjuk rasa di halaman kantor KPU
Magelang berlangsung ricuh, Rabu (19/9). Masa yang tidak terima dengan hasil
Pemilu tersebut melakukan aksi anarkis dengan melempari petugas dengan berbagai
benda, bahkan mengancam akan membakar gedung KPU.
Untuk membubarkan para pendemo Polisi
terpaksa melepaskan tembakan gas air mata dan anjing pelacak. Selain itu Polisi
juga menemukan sebuah tas yang diduga berisi bahan peledak, sehingga terpaksa
menurunkan tim Jihandak dari Polres Magelang.
Itulah sekenario dari simulasi yang
dilakukakan oleh jajaran polres Magelang, Polda Jateng, yang disaksikan oleh
segenap Forkompida Magelang dan sejumlah elemen masyarakat, serta pimpinan partai Politik, seusai Gelar
Apel Operasi Mantap Brata Candi 2018 di Jalan Soekarno Hatta Kecamatan
Mungkid, Magelang.
"Kegiatan ini kita laksanakan guna untuk
memastikan kesiapan, baik itu peronel maupun sarana dan prasarana sehingga kita
betul-betul mampu mengamankan pelaksanaan pesta demokrasi Pemilu 2019
ini," kata Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo, usai menyaksikan simulasi.
Selain itu juga untuk mengetahui
kemampuan serta kesiapan anggota dalam pengamanan Pemilu apabila terjadi
kericuhan, yang menyebabkan terganggunya pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang.
"Sehingga apabila terjadi ceos dan
keributan-keributan kita mampu menangani sesuai dengan ketentuan dalam
mengantisipasi tindakan-tindakan anarkis," jelasnya.
Kapolres menyebutkan dalam pengamanan
Pemilu mendatang pihaknya sudah mempersiapkan sedikitnya 823 personel.
"Itu baru dari Polri saja, belum
termasuk dari TNI dan dinas-dinas terkait," tegas Hari.
Dia menambahkan, dari pengalaman Pilkada
2018 kemarin, wilayah Kabupaten Magelang termasuk aman dan kondusif sekali.
Namun demikian, dia tetap melakukan upaya untuk mengantisipasi manakala terjadi
potensi-potensi kerawanan.
"Jadi titik kita untuk
mengantisipasi kerawanan antara lain perilaku-perilaku black campaign dan money
politik. Terutama black campaign di media sosial, ini yang harus kita
antisipasi. Karena adanya berita hoax dan ujaran kebencian dapat memicu
terjadinya kerusuhan di dunia nyata," ungkapnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: