MUNGKID, kabarMagelang.com__Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, meluncurkan Program Penanganan
Tuberculosis 'Gempur TB' (Geriliya Melawan Penyebaran UnReach TB), di ruang
Cemerlang, komplek Setda Magelang, Selasa (21/8). Hal ini dilakukan untuk
menanggulangi masalah penyebaran bakteri Tuberculosis.
Plt Kepala Dinas Kesehatan, Retno
Indriastuti, mengatakan bahwa, Indonesia merupakan salah satu negara dengan
beban penyakit Tuberculosis (TBC), yakni jumlah kasus sebanyak 1.020.000 kasus.
"Masyarakat Indonesia beresiko
tertular TB, karena TB dapat tertularkan melalui udara. Terutama jika pasien TB
berbicara, batuk atau bersin, dan berdekatan dengan orang lain,” katanya saat
membrikan sambutan di depan jajaran forkopimda Kabupaten Magelang.
Dia menegaskan, resiko penularan TB
dapat dikurangi jika seluruh pasien TB dapat ditemukan dan dirawat atau
ditangani hingga benar-benar sembuh.
“Komitmen yang kuat saja belum cukup,
karenanya harus didukung oleh seluruh jajaran, dari Pemerintah Pusat, Daerah,
dan seluruh lapisan masyarakat. Termasuk kalangan swasta, dunia usaha,
organisasi profesi, organisasi keagamaan, dan organisasi kemasyarakatan,” jelas
Retno.
Retno Menyebutkan dari 1.020.000 kasus
TB, baru terdapat 32 persen yang terobati. Dan sisanya masih belum diobati atau
sudah diobati tetapi belum dilaporkan kepada Kementerian Kesehatan. Kondisi
tersebut, banyak dijumpai di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk di
Kabupaten Magelang.
“Oleh karena itu, pemerintah memiliki
komitmen yang kuat untuk segera mencapai eleminasi TB, guna mewujudkan
Indonesia bebas TB pada tahun 2030,” tegasnya.
Dan sebagai upaya inovatif dalam rangka
penemuan kasus telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, dengan
mengembangkan dan mengintroduksi teknik unik 'Gempur TB'
"Dengan program Gempur TB ini kita
berharap penemuan dan deteksi kasus menjadi semakin tinggi, serta mampu
menjawab masalah utama management TB di Kabupaten Magelang, sehingga pada
gilirannya mempercepat penanggulangan,” papar Retno.
Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Sunaryo, menyebutkan
bahwa, sudah terdapat alat untuk mendeteksi TB di beberapa rumah sakit di
wilayah Magelang.
"Ada sebuah alat yang dinamakan Tes
Cepat Molekuler (TCM), yang saat ini sudah beroperasi di beberapa rumah sakit
di Magelang, antara lain di Rumah Sakit Tidar Magelang, RST dr.Soedjono,
sedangkan di RSU Muntilan baru dialokasikan alat tersebut, namun saat ini masih
belum beroperasi,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Magelang, Zaenal
Arifin SIP, sangat mengapresiasi atas diluncurkannya program 'Gempur TB'. Ia
juga mengajak seluruh jajarannya untuk turut mensukseskan program tersebut.
"Di tahun 2045 kita akan memasuki
generasi emas, dimana pada generasi tersebut dibutuhkan anak-anak yang cerdas
dan unggul. Meskipun program tersebut adalah program secara nasional, namun
kita harus mendukung untuk mensukseskan program ini," tandasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: