KOTA, kabarMagelang.com__Kota Magelang kembali memperoleh penghargaan
sebagai Kota Layak Anak (KLA) Kategori Nindya. Penghargaan yang sudah dua kali
diraih oleh Kota Magelang ini diharapkan dapat semakin memacu masyarakat untuk
menghargai hak-hak anak.
"Penghargaan kategori nindya
ini sudah dua kali kita dapatkan, harapannya tahun depan dapat yang
kategori utama," ujar Wakil Walikota Magelang, Windarti Agustina, usai
menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise, di Surabaya, Senin (23/7) malam.
Windarti mengatakan, dengan diraihnya
penghargaan ini, Kota Magelang harus semakin berani melakukan
terobosan-terobosan baru. Terutama terkait hal-hal yang berhubungan dengan
perempuan dan anak.
"Walaupun sebetulnya tujuan utama
bukan untuk dapatkan penghargaan, tapi lebih kepada memberikan pelayanan dan
menyediakan fasilitas terbaik untuk anak-anak di Kota Magelang. Sehingga Kota
Magelang layak menjadi kota layak anak dan ramah anak," imbuh Windarti.
Menurutnya, fasilitas juga menunjang
anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga dapat berprestasi
secara maksimal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DP4KB) Kota Magelang, Wulandari, menambahkan, penghargaan ini merupakan
kebanggan bagi seluruh masyarakat Kota Magelang.
"Paling tidak, penghargaan ini
memacu kita untuk menjadi lebih baik. Ke depan, kita harus mengolah lebih baik
RT ramah anak, RW ramah anak. Karena kalau tidak dikoordinir dan tidak sesuai
kluster serta hak anak, jangan harap kita dapat penghargaan lagi,"
ujarnya.
Wulandari mengatakan, hal ini
membutuhkan kerjasama dari semua pihak. Mulai dari Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) yang tergabung dalam gugus tugas, masyarakat, hingga pengusaha.
Sementara itu, Menteri Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengatakan, Indonesia
ditargetkan mampu menjadi layak anak pada tahun 2030 mendatang.
"Perjalanan masih panjang,
diperlukan sinergitas dan kerja keras pemimpin-pemimpin di daerah, termasuk
kerjasama OPD setempat," kata Yohana.
Dirinya juga meminta perhatian khusus
dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk urusan perempuan dan anak.
"Banyak laporan yang masuk dari
daerah-daerah yang mengatakan bahwa anggaran mereka sangat sedikit. Jangan takut-takut
meningkatkan anggaran untuk perempuan dan anak, karena dua pilar ini yang
nantinya menyelamatkan masa depan bangsa," tandasnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: