BOROBUDUR, kabarMagelang.com__Menutup
rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018, umat Budha menerbangkan ribuan
lampion di jalan masuk Candi komlpek taman wisata Candi Borobudur Selasa (29/5)
malam.
“Lampion
diterbangkan menandakan pelita yang dilepas ke langit agar semua makhluk di
Bumi mendapatkan penerangan,” kata Koordinator Dewan Kehormatan Walubi Biksu
Tadisa Paramita Mahasthavira di sela kegiatanya.
Ia
menjelaskan pada detik-detik Waisak tahun ini tepat pada pukul 21.19.13 wib.
Pada detik-detik waisak sang Buddha duduk bermeditasi mengalahkan nafsunya
menjauhkan godaan. Buddhapun berhasil mencapai penyinaran sempurna sehingga
tubuhnya mengeluarkan cahaya enam warna, yaitu biru, merah, kuning, putih,
oranye, serta gabungan dari lima warna yang ada.
“Maka
barang siapa yang bisa duduk bermeditasi dan memfokuskan pikiran pada
detik-detik Waisak, dia akan menerima cahaya penerangan dari Sang Buddha,” terang
Tadisa.
Dia berharap perayaan Tri Suci Waisak ini mampu menyadarkan umat Buddha bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Semua harus saling menghormati, tidak boleh muncul ego pribadi maupun organisasi, dan semua harus bersatu.
Dia berharap perayaan Tri Suci Waisak ini mampu menyadarkan umat Buddha bahwa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Semua harus saling menghormati, tidak boleh muncul ego pribadi maupun organisasi, dan semua harus bersatu.
“Indah itu jika saling berbagi, saling
menghormati, saling bersinergi satu sama lainnya, agar bangsa ini tidak
terkoyak karena adanya perbedaan agama, ras, dan suku," Ujarnya.(Kb.M2)
Tidak ada komentar: