SRUMBUNG, kabarMagelang.com__Ribuan warga dari 5 Desa di Kecamatan
Srumbung Kabupaten Magelang melakukan aksi Doa Bersama, di lokasi penambangan pasir
Jurang Jero Srumbung, Jumat (9/3). Aksi ini sebagai wujud dari penolakan terhadap
penambangan Galian C gunung Merapi dengan alat berat makin meluas.
Koordinator aksi KH Ahmad Wahib
menyatakan bahwa aksi ini bukanlah yang pertama kali. Sebelumnya bahkan
masyarakat telah melayangkan surat keberatan / penolakan kepada Kapolda, Kajati
dan Gubernur Jawa Tengah.
“Bahkan hingga Kapolri, KPK, Dirjen
BKSDA, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.”Usaha kami tersebut hingga
kini masih minim tanggapan dari pemerintah,” ungkapnya.
Dalam aksinya masyarakat melakukan doa
bersama dan mengambil beberapa kesepakatan yakni atas nama Masyarakat Peduli
Lingkungan Merapi menyatakan Mendorong adanya Penyelarasan Bumi untuk Anak Cucu
mereka.
“Kami menolak Penambangan dengan
Menggunakan Alat Berat, dan meminta pemerintah secepatnya untuk berupaya
peningkatan dan penguatan Ekonomi Kerakyatan,” ujar Ahmad.
Salah satu tokoh masyarakat Ahmad
Bahakudin Sah, menyampaikan penambangan dengan menggunakan alat berat, ada
beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan terutama pada kerusakan saluran
irigasi sehingga mengurangi debit mata air.
“Penambangan dalam bentuk apapun pasti
akan merusak lingkungan, akan jika
penambangan dilakukan dengan cara manual, setidaknya akan banyak mengakomodir
penghidupan warga sekitar merapi, bukan hanya menerima dampaknya,” katanya.
Aksi ini dilanjutkan dengan Mujahadahan
dengan pembacaan tahlil, ayat kursi, surat ikhlas dan lainnya. Dan diakhiri
dengan menanda tangani sebuah baliho besar secara bersama, sebagai wujud nyata
penolakan keberadaan alat berat untuk menambang dengan kedok apapun,
”Ini salah satu bentuk upaya kami
sebelumnya yang tidak digubris pemerintah, "wadul kaleh sek
kuoso" (Mengadu Kepada Yang Kuasa/ Tuhan),” pungkas Ahmad.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: