KOTA, kabarMagelang.com__Pemerintah Kota Magelang berencana
membangun pasar induk yang akan menampung banyak komoditas untuk
diperdagangkan. Saat ini, tahapan pembangunan telah sampai pada studi kelayakan
calon lokasi pembangunan pasar induk.
"Rencana pembangunan pasar induk
ini sudah lama, tapi kita tidak tergesa-gesa, sudah ada tim yang
menangani," ujar Walikota Magelang, Sigit Widyonindito, di sela kegiatan
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) Kota Magelang tahun 2019 di pendopo pengabdian kompleks rumah dinas Walikota
Magelang, Rabu (21/3).
Munculnya rencana pembangunan pasar
induk itu sendiri salah satunya disebabkan karena kondisi pasar Gotong Royong
yang sudah tidak sehat.
"Pedagang banyak yang tumpah ke
jalan. Harus ada problem solving, karena lahan sudah habis padahal kebutuhan
yang diperlukan sangat banyak. Makanya ada pemikiran untuk pembangunan pasar
induk itu," ungkap Sigit.
Menurutnya, tahapan pembangunan tersebut
sudah sampai pada studi kelayakan lokasi. Namun masih ada kendala yang
dihadapi, yakni keberadaan warga yang tinggal di calon lokasi pembangunan pasar
induk.
"Saat ini kita sedang siapkan
tempat bagi warga yang menghuni lahan tersebut. Kemungkinan nanti akan
dipindahkan ke rumah susun sewa (rusunawa)," katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Joko Soeparno menambahkan, luasan lahan yang
akan dibangun pasar induk tersebut adalah 5 hektar.
"Lokasinya ada di Jalan Soekarno
Hatta, masuk Kelurahan Rejowinangun Utara. Rencananya, selain bangun pasar
induk, juga sekalian buat jalan lingkar. Jadi nanti kendaraan dari arah
Tegalrejo bisa masuk di pasar induk," terangnya.
Di pasar induk tersebut, lanjut Joko,
juga akan dibuat pergudangan lengkap dengan mesin pendingin. Sehingga,
komoditas sayuran maupun barang lainnya yang akan dipasarkan bisa awet.
"Pasar ini nantinya bisa menampung
sekitar 500an pedagang dari berbagai daerah, tidak hanya Kota Magelang saja.
Jadi pasar induk ini hanya memfasilitasi para pedagang saja. Perkiraan,
pembangunan membutuhkan biaya sekitar Rp200 miliar karena tidak hanya membangun
pasar saja, namun juga kawasan," urainya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Magelang,
Budi Prayitno mengatakan, rencana pembangunan pasar induk ini harus
direncanakan dengan matang.
"Pemindahan warga yang tinggal di
lahan itu harus dimulai dari sekarang, didata. Karena ini terkait dengan
penanganan semuanya," katanya.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: