Perwakilan PHDI Kabupaten Magelang I Gede Suarti
menerangkan, Ogoh-Ogoh diistilahkan sebagai perlambangan sifat-sifat negatif
yang harus dilebur agar tidak mengganggu kehidupan manusia. Selain diusung
menyusuri jalan utama, makna ogoh-ogoh mengitari Catus Pata adalah sebagai
simbol siklus sakral perputaran waktu menuju pergantian Tahun Saka yang baru.
”Prosesi Ogoh-Ogoh mengandung dua makna yakni
mengekspresikan nilai-nilai religius dan ruang waktu sakral berdasar sastra
agama Hindu,” terangnya.
Selain bertujuan melestarikan adat, seni dan budaya
Bali, juga mendorong kreatifitas muda yang terhimpun dalam wadah Muda Mudi
Hindu Magelang. Imbuh Suarti selain memperkaya budaya yang ada di Magelang,
Pawai Ogoh-Ogoh diyakini mampu memberi manfaat bagi Pemerintah Kota dan
Kabupaten Magelang.
”Artinya mampu meningkatkan kerukunan antar suku,
budaya umat beragama serta toleransi, persatuan dan kesatuan masyarakat Magelang
yang beragam,” ujar I Gede Surati.
General Manager Artos Mall, Otniel Hanung mengatakan,
Parade Ogoh-Ogoh ini kali kedua digelar di Artos Mall. Hanung mengapresiasi,
tradisi seni budaya ini, selain menjadi
hiburan yang berbeda juga wujud kerukunan umat beragama di Magelang.
”Dengan adanya pawai ini semoga mampu meningkatkan
jumlah pengunjung dan meningkatkan penjualan tenant di Artos Mall,” tandasnya.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: