KOTA, kabarMagelang.com__Dewan Pengurus Daerah (DPD)
Persaudaraan Masyarakat Budaya Nasional Indonesia (Permadani) Kota Magelang
mewisuda sebanyak 56 siswa pawiyatan panatacara tuwin pamedar sabda (Kursus
pembawa acara dan berpidato bahasa jawa). Para siswa tersebut berasal dari
berbagai instansi baik negeri maupun swasta.
Ketua DPD Permadani Kota Magelang, Karno
menyebutkan, sampai saat ini wisuda sudah dilakukan sebanyak 25 kali dengan
jumlah siswa 763 orang.
"Adapun untuk wisuda tahun ini
adalah untuk angkatan XXV. Ada sebanyak 56 siswa yang diwisuda," jelas
Karno, Senin (19/3).
Dia menyebutkan, para wisudawan dan
wisudawati terdiri dari 19 guru, 18 karyawan swasta/wirausaha, 9 Aparatur Sipil
Negara (ASN), 1 pensiunan Pemkot Magelang, 2 Purnawirawan TNI, 2 TNI aktif, 2
perangkat desa/kelurahan, 1 seniman, 1 reporter radio, 1 anggota DPRD Kota
Magelang.
Ketua Penyelenggara Pawiyatan, Lukita
Sari menambahkan, wisuda telah dilaksanakan Sabtu (17/3) kemarin di pendopo
pengabdian rumah dinas Walikota Magelang.
"Siswa yang diwisuda tidak hanya
berasal dari Kota Magelang saja, namun juga dari luar daerah. Yakni dari
Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang," katanya.
Menurut Lukita Sari, Permadani dibentuk
untuk mewujudkan masyarakat Indonesia berbudaya yang mampu menyesuaikan diri
terhadap perkembangan jaman. Selain itu, juga untuk membentuk masyarakat yang
maju dan berbudaya.
Sementara itu, Walikota Magelang yang
berkesempatan menghadiri wisuda mengatakan, pihaknya bangga dan senang karena
para siswa sudah berhasil menyelesaikan pendidikan kursus panatacara dan
pamedarsabda.
"Saya bangga dan senang karena
belajar menjadi pembawa acara berbahasa Jawa itu tidak mudah," katanya.
Sigit menambahkan, menjadi pembawa acara
berbahasa Jawa tidak hanya butuh bakat dan niat saja, namun juga diperlukan
ketelatenan dan pembelajaran yang terus menerus.
"Perbanyak membaca dan latihan
terus menerus, miliki kemauan yang keras. Kalau tidak ada yang mengundang ya
lathan sendiri, kalau perlu pakai sound sistem," katanya.
Sigit juga berharap, ilmu dan wawasan
yang didapat dalam kursus dapat berguna, tidak hanya mengembangkan potensi
pribadi, namun juga dapat ikut serta melestarikan bahasa Jawa.
"Saya berpesan, agar Permadani
selalu memajukan kebudayaan Jawa. Kursus pamedar sabda dan panatacara supaya
bisa dijalankan secara terus menerus," imbaunya. (Kb.M1)
Tidak ada komentar: