Dalam simulasi petugas gabungan berhasil menghalau
ratusan massa yang mengamuk karena adanya informasi yang menyatakan ada kecurangan
dalam pelaksanaan pemungutan suara, sehingga mengakibatkan massa tidak bisa
menerima hasil penghitungan suara. Massa akhirnya mengamukdan bertintadak
anarkhis di kantor KPU.
Dalam situasi ricuh massa sempat bentrok dengan Petugas
baik dari Polisi maupun TNI. Massa melemparkan berbagai benda apa saja ke arah
petugas. Massa bisa dibubarkan setelah tim gabungan dengan kekuatan penuh
menurunkan barakuda serta beberapa tembakan peringatan ke pengunjuk rasa.
Meskipun bisa dihalau namun ada penyusup yang menmanfaatkan situasi dengan
menaruh sebuah tas berisi bom di TPS. Beruntung petugas keamanan bertindak
sigap dengan menurunkan tim jihandaknya untruk menjinakan dan meledakan di
temmpat yang aman.
“Kegiatan ini untuk mengetahui kesiapan petugas dalam
pengamanan pilkada 2018,” Jelas Kapolres Magelang AKBP Hari Purnomo, usai
memimpin langsung kegiatan simulasi.
Dia menyebutkan untuk mengamankan pilkada 2018
pihaknya menurunkan 825 personil di backup dua pertiga kekuatan dari TNI, dan
juga dibantu dari Satpol PP, dan Linmas.
“Kita kawal setiap tahapan, yang sudah dimulai dari
pendaftaran calon. Selanjutnya masih ada
penetapan, pengundian nomor, kampanye hingga pemungutuan dan penghitungan
suara. Kita pastikan pemilukada di Kabupaten Magelang aman,” ujarnya.
Pihaknya menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat
untuk ikut memngawasi jalanya pilkada 2018 agar berjalan dengan aman, sesuai
dengan yang diharapkan.
Hadir dalam kegiatan simulasi Bupati Magelang Zaenal
Arifin SIP, wakil Bupati Magelang Zaenal Arifin SH, Dandim 07/05 Magelang
Kol.Inf. Hendra Purwanasari, para pimpinan partai politik, tokoh agama, ketua
KPU Afiffudin dan Ketua Panwsalukab. Magelang Habib Shaleh.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: