BOROBUDUR,
kabarMagelang.com__ Yuliyani
(37), istri anggota Polsek
KP3 Pelabuhan Tanjungmas Semarang, Aiptu Samsul Huda (48), yang tewas dalam
kondisi penuh luka tusukan,
mengaku beberapa hari sebelum kejadian di sekitar rumah selalu ada suara burung
pada malam hari. Selain itu korban sering terlihat seperti pendiam dan melamun.
Saat ditemui di rumahnya di Dusun Sedengen, Desa Ngadiharjo,
Kecamatan Borobudur, Magelang Yuliani mengungkapkan bahwa suaminya jika pulang
tampak sering seperti orang linglung.
"Di atap rumah setiap
menjelang Maghrib dan memasuki Subuh juga
sering terdengar burung berbunyi, ga tau itu
burung," ujarnya di rumah duka, Minggu (21/1).
Namun demikian dia tidak menghiraukan kejadian tersebut
hingga kejadian menimpa suaminya ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan
penuh bekas luka tusukan.
"Saya kira burung itu berbunyi juga tanda dari tetangga
yang meninggal dunia. Tetapi yang aneh bunyinya dari atap rumah
kami, bahkan sempat saya usir-usir biar pergi," ungkap Yuliani sambil meneteskan air
mata.
Yuliyani masih tidak percaya apalagi meninggalnya korban juga dengan cara seperti itu.
"Tapi saya sudah menerima, ini adalah resiko saya sebagai istri dari anggota kepolisian," katanya.
Menurutnya korban adalah sosok suami dan ayah yang baik dan bertanggung jawab dalam terhadap pekerjaan serta taat ibadah
"Beliau merupakan polisi yang disiplin, selalu mensupport yang menjadi cita-cita istri dan anak-anak," jelas Yuliani.
Diketahui, Aiptu Samsul Huda ditemukan tewas Sabtu dini hari oleh seorang pengendara sepeda motor di Jalan Arteri Yos Sudarso, Kota Semarang Sabtu (20/1) dini hari. Saat ditemukan, korban dalam posisi tertelungkup penuh luka tusukan di dada kanan dan kiri serta punggung.
Dia lokasi kejadian juga ditemukan sepeda motor korban bernomor polisi K 6535 RS, dengan posisi di standar miring, sedang kunci kontak mesih menancap dalam posisi off. Dan tewasnya korban diduga bukan disebabkan kecelakaan. Korban meninggalkan seorang istri, Yuliani (37) dan seorang putra Riski Akbar Huda (14) yang masih sekolah kelas VII di Semarang. Almarhum disemayamkan di pemakaman umum Dusun Sedengen, Desa Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur, Sabtu (20/1) sore.(Kb,M1)
Tidak ada komentar: