KOTA, Magelang.com__Pembangunan flyover
dan underpass di simpang Canguk, Kelurahan Wates, Kecamatan Magelang Tengah
mendesak untuk segera dilaksanakan. Selain karena menjadi langganan kemacetan,
jalan tersebut juga menjadi jalan utama penghubung Magelang-Salatiga.
"Jalan itu juga beberapa kali dilewati Presiden
Joko Widodo ketika akan menuju pondok pesantren Tegalrejo. Tahun ini, Pak
Presiden rencananya mau kesana lagi, kementerian pekerjaan umum dan pemukiman
rakyat (PUPR) bisa siap-siap," ujar Anggota Komisi V DPR RI, Sujadi, di
sela tinjauan ke simpang Canguk bersama rombongan Kementerian PUPR, Kamis (11/1).
Dikatakannya, pembangunan flyover ini membutuhkan
perhatian dua pemerintah daerah, yakni Kota dan Kabupaten Magelang. Dia pun
meminta agar pemimpin dua daerah bisa duduk bersama melakukan kajian
pembangunan ini.
“Pembangunan jembatan layang itu bisa segera
dilaksanakan, menurut saya kuncinya adalah kerukunan antara Pemkot dan Pemkab
Magelang. Maka, saya harap Wali Kota, Bupati, dan Gubernur Jateng segera koordinasi
untuk dapat memuluskan rencana flyover itu,” kata Sujadi.
Ketua Komisi V, Fary Djemy Francis menambahkan,
pembangunan ini mendesak dilakukan berdasarkan paparan dari Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, Suparno.
“Dari paparan Bappeda, saya lihat pembangunan flyover
membutuhkan dana besar. Alasan perlu dibangunnya ini pun, bisa kami terima.
Hasil tinjauan ini akan jadi bahan rapat komisi nantinya,” kata Fary.
Sementara, Kepala Bappeda Kota Magelang, Joko Suparno
mengemukakan, rencana pembangunan jembatan layang Canguk sebenarnya sudah cukup
lama diusulkan Pemkot Magelang ke Kementerian PUPR.
“Sudah lama kami kirim proposal ke pemerintah pusat,
tapi hampir tidak ada respon. Kami terus mengajukan sampai akhirnya sekarang
sepertinya mendapat lampu hijau,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, simpang Canguk selama ini kerap
menjadi lokasi kemacetan lalu lintas, terutama dari arah Jalan Urip Sumoharjo,
Jalan Soekarno Hatta, dan Jalan Raya Tegalrejo. Pihaknya kemudian mengusulkan pembuatan
jembatan layang dan underpass dengan perkiraan awal menghabiskan dana Rp 119,9
miliar.
"Flyover untuk arah Jogja-Semarang, sedangkan
underpass untuk arah Tegalrejo-Jogja. Spesifikasinya, flyover tepi Sungai Elo
panjang 340 meter dan lebar 9,4 meter," jelas Joko. (Kb.M1)
Tidak ada komentar: