KOTA, Magelang.com__Sekolah Dasar Negeri
(SDN) Jurangombo 2 Kota Magelang memiliki program khusus untuk meningkatkan
kesadaran siswa dalam mengurangi limbah sampah anorganik. Sekolah mengajak para
siswa untuk mengumpulkan sampah dari hasil konsumsi makanan maupun minuman
setiap harinya.
"Ada sampah botol plastik, gelas plastik, hingga
kardus yang dikumpulkan oleh siswa setiap hari," jelas Kepala Sekolah SDN
Jurangombo 2, Sri Istiarsih, usai upacara bendera yang dipimpin langsung oleh
Walikota Magelang, Senin (29/1).
Sri menyebutkan, dari hasil pengumpulan sampah
tersebut, siswa kemudian diajak menuangkan kreasinya dengan membuat kerajinan
tangan. Jadwal pembuatan kerajinan yakni setiap hari Sabtu.
"Biasanya dari guru akan menentukan dulu
kerajinan apa yang akan dibuat. Hal itu disesuaikan dengan sampah yang
terkumpul," terangnya.
Pembuatan kerajinan dari sampah itu sendiri
diberlakukan bagi siswa kelas I hingga kelas VI. Hingga saat ini, kerajinan
yang sudah dihasilkan oleh siswa diantaranya vas bunga, pigura, tempat pensil,
hiasan lampu, tempat tisu, bunga, dan lainnya.
"Sudah banyak yang dihasilkan. Ada yang dipajang
di kelas masing-masing, di perpustakaan, ada juga yang dibawa pulang oleh
siswa," ungkapnya.
Sri berharap, melalui program tersebut, para siswa
akan paham dan mengerti arti penting dari pengolahan sampah, terutama sampah
anorganik. Sehingga muncul kepedulian untuk mengurangi produksi sampah.
Sementara itu, Walikota Magelang mengapresiasi program
sekolah yang sudah berjalan selama dua tahun terakhir tersebut.
"Ini merupakan bagian dari edukasi kepada siswa
terkait pengolahan sampah dengan baik. Dan semangat ini perlu ditularkan ke
sekolah-sekolah lainnya," kata Walikota Magelang, Sigit Widyonindito.
Sigit berharap, semangat ini tidak hanya diterapkan di
sekolah, namun juga di lingkungan keluarga. Tidak hanya semangat musiman, tapi
menjadi kebiasaan yang berkelanjutan.
"Selain itu, program ini juga dapat melatih jiwa
berwirausaha bagi siswa. Karena kerajinan yang dihasilkan dari sampah itu kan
bisa menjadi barang bernilai ekonomi," tandas Sigit.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: