SRUMBUNG,
KABARMAGELANG.COM__Belasan penambang manual lereng Merapi tepatnya di alur sungai Bebeng,
Desa Kaliurang Srumbung, Magelang, tertimbung longsor, Senin (18/12) pagi.
Dalam kejadian tersebut dilaporkan sebanyak delapan orang penambang meninggal
dunia, dan delapan orang penambang lainya menderita luka-luka. Selain itu dua
truk milik penambang juga mengalami rusak karena tertimpa longsoran material
batu dan pasir.
Menurut saksi mata yang berada di lokasi Mugiyono (34)
warga Desa Beringin, Kecamatan Srumbung, mengungkapkan bahwa kejadian kurang
lebih pada pukul 10.30 wib. Saat itu para penambang sedang mengggali pasir
bekas longsoran yang terjadi Minggu (17/12) malam.
“Saat kejadian banyak penambang yang berada di lokasi
sedang mengumpulkan pasir bekas longsoran. Sebelumnya juga tidak ada
tanda-tanda akan terjadi longsoran susulan. Tiba-tiba terjadi longsor dan lebih
besar dari tadi malam,” katanya.
Longsoran tersebut langsung menimbun para penambang
yang berada di bawahnya. Meski ada yang selamat namun jumlah korban meninggal di
tempat kejadian terdata ada delapan orang.
“Yang delapan orang mengalami luka-luka dan langsung
dilarikan ke rumah sakit umum daerah Muntilan,” ungka Mugiyono.
Selain itu longsoran tebing setinggi 25 meter dan
lebar 100 meter berupa batu dan pasir tersebut, juga menimpa dua buah truk penambang yang
sedang memuat material pasir, sehingga setengah badan truk ikut tertimbun dan
mengalami rusak berat.
Saat ini Proses pencarian dengan menggunakan tiga alat berat masih terus
dilakukan oleh pihak BPBD Kabupaten magelang, Tim SAR, Relawan dan dibantu dari
TNI dan Polri, untuk mencari korban lain yang diduga masih ada.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: