"Prestasi yang ada minimal harus dipertahankan, kalau bisa meningkat. Tidak boleh menurun," jelas Sigit, di sela tasyakuran bersama para pedagang pasar di kompleks Pasar Rejowinangun, Minggu (19/11).
Sigit menambahkan, untuk bisa meningkatkan prestasi tersebut, pemerintah tidak bisa sendiri. Harus didukung oleh berbagai pihak, terutama para pedagang.
"Ke depan, kami akan rumuskan inovasi supaya pasar ini bisa menjadi daya tarik. Tidak hanya di Magelang saja, namun hingga tingkat Kedu," urai Sigit.
Selain itu, Sigit juga mengaku bercita-cita agar Pasar Rejowinangun bisa menjadi pasar yang berstandar nasional.
"Tantangan ke depan tidak akan semakin ringan tapi semakin berat. Sehingga semua harus mawas diri, harus bisa menjadi lebih baik," katanya.
Menurut Sigit, jika masyarakat pasar maju, maka pendapatan pedagang juga akan meningkat.
"Seperti slogan kita, pasar resik rejekine apik. Jadilah pedagang yang jujur," himbaunya.
Dalam tasyakuran yang berlangsung di lantai dua pasar ini, Pemkot mengundang penyanyi sekaligus presenter TVRI, Dimas Tejo. Tidak hanya bernyanyi, Dimas juga sesekali tampak melawak hingga mengundak tawa dari para pedagang dan tamu undangan.
"Tasyakuran ini saya berinisiatif mengundang Dimas Tejo, tanpa memungut sepeser pun dari para pedagang. Ini semata-mata wujud syukur atas penghargaan pasar terbaik yang diterima," ungkap Sigit.
Sementara
, salah satu pedagang, Nila mengaku ikut bangga dan senang karena pasar Rejowinangun dinobatkan sebagai pasar terbaik tingkat nasional.
"Kami tentu sangat bangga, dan menunggu inovasi serta komitmen dari Pemkot Magelang untuk kelangsungan pasar ke depannya," ujar Nila.(KB.M1)
Tidak ada komentar: