waspada menghadapi bencana kekeringan. Hal tersebut disampaikan Ganjar usai membuka Konferensi Nasional Pendidikan Bencana (Konas PB) 2 Tahun 2017 di Universitas Muhammadiyah Magelang, Selasa (22/8) kemarin.
"Kami minta semua elemen untuk standby, tidak hanya pemerintah, termasuk teman-teman aktivis, dan siapapun untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kebakaran," pintanya.
Kekeringan selalu berimbas pada kekurangan air bersih. Oleh sebab itu pihaknya mengaku telah menyiapkan beberapa upaya untuk mengatasi kondisi darurat di daerah yang minim air bersih pada setiap musim kemarau, salah satunya dengan persediaan air.
"Sekarang kami sudah siapkan kondisi-kondisi darurat untuk suplai air. Ini sifatnya yang jangka pendek, dari pemerintah, PDAM, dan dari perusahaan-perusahaan yang biasanya membantu. Dan besok sudah mulai jalan, dari Kedu hingga Banyumas," jelas Ganjar
Gubernur juga menegaskan dampak lain dari bencana kekeringan adanya penyebaran beberapa penyakit salah satunya demam berdarah.
"Untuk itu kita terus mendorong seluruh elemen masyarakat untuk menggiatkan lagi gerakan 3 M (Menutup, Menguras, Mendaur Ulang)," tegasnya.(Kb.M1)
Tidak ada komentar: