BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Peringati
HUT ke 37, ribuan karyawan dan keluarga PT. Taman Wisata Candi Borobudur serta
masyarakat ikuti jalan sehat kelilingi kawasan Candi Borobudur Minggu, (16/7)
pagi. Jalan sehat dengan hadiah utama sepeda motor dan ratusan doorprize tersebut
di buka langsung oleh Direktur utama PT. TWC Prambanan dan Ratu Boqo Edy
Setijono. Dalam HUT ke 37 ini PT.TWC
bertekat akan kelola Heritage Nasional dan Regional.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala
kejaksaan Negeri Mungkid Eko Hening Wardono,
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang Iwan Setiyarso, serta puluhan
anggota TNI dan Polri.
Kepala Unit PT. Taman Wisata Candi
Borobudur, Chrisnamurti Adiningrum,
menjelaskan kegiatan jalan sehat ini dalam rangka memperingati HUT PT. TWC ke
37 yang diikuti oleh 2000 peserta khususnya karyawan dan keluarga karyawan PT.
TWC.
“Selain memperingati
HUT PT.TWC, kegiatan ini juga untuk mempererat tali silaturahmi antar karyawan
dan keluarga, serta memberikan hiburan kepada karyawan dmana yang pada waktu
lebaran kemarin tetap masuk,” katanya di sela-sela kegiatannya.
Dia juga
mengatakan kegiatan ini dilaksankan di dalam komlpek Taman Wisata Candi
Borobudur, selain tidak mengganggu lalu lintas, juga sekaligus bisa mengenalkan
kepada masyarakat bahwa Borobudur tidak hanya memiliki Candi.
“Masyarakat ahrus
tahu bahwa di sekitar Candi Borobudur ada tempat yang menarik untuk dikunjungi
dengan pemandangan yang menarik, diantaranya Bukit Dagi, dan wahana yang lain,”
ujar Chrisna.
Direktur Utama
PT. TWC Prambanan dan Ratu Boqo, Ediy Setijono, menegaskan bahwa moment HUT PT.
TWC ke 37 ini akan digunakan untuk evaluasi terutama SDM dan management
pengelolaan PT.TWC.
“Kita sudah 37
tahun mengelola PT.TWC ini, apa yang sudah kita capai selama ini tentu masih
banyak yang harus dibenahi khususnya untuk SDM dan management. Harus kita
tingkatkan terus,” katanya.
Edy juga menambahkan bahwa untuk mengembangkan PT.
TWC diharpakan nantinya tidak hanya mengelola Candi Borobudur, Prambanan, dan
Ratu Boqo saja. Pihaknya menilai bahwa di Indonesia dan Asia masih banyak
tempat bersejarah yang harus dikelola dan dikembangkan.
“Dengan peningkatan
SDM dan Managemant, nantinya Kita harus
bisa mengelola Heritage Nasional bahkan Regional,” pungkas Edy. (Kb.M1)
Tidak ada komentar: