SALAM, KABARMAGELANG.com__Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo peringatkan penambang pasir yang berada di siktar
pembangunan sabodam kali putih Desa Jumoyo Kecamatan Salam, Magelang, Rabu (12/7).
Orang Nomor satu di Jawa Tengah ini meminta kepada pemerintah dan BBWSSO agar para
penambang manual diberikan lokasi yang jauh dari bangunan sabodam dan bendungan
sehingga tidak merusak infrastruktur bangunan penahan banjir lahar.
"Saya
minta disediakan tempat untuk menambang ya, diatur jaraknya agar tidak merusak
bangunan sabodam. Pak Kades Jumoyo ini sabodam biayanya Rp 288 milyar, sehingga
jika rusak akan sangat merugikan. Tolong kumpulkan mereka dan diberi pengertian," kata Ganjar dihadapan
salah penambang saat mengunjungi proyek pelurusan Kali Putih di Desa Jumoyo.
Kepala
Desa Jumoyo, Sungkono menyatakan siap
mengumpulkan warganya yang masih menambang untuk membahas pengaturan
penambangan di Kali Putih.
“Rencananya,
para penambang akan kita ajak usaha
perikanan di sepanjang aliran sungai, sebagai pengganti penambangan,” ujarnya.
Sementara
PPK Pengendali Lahar Gunung (PLG) Merapi BBWSSO Gunawan menjelaskan ada
titik-titik tertentu di Kali Putih yang memungkinkan untuk ditambang secara
manual. Namun Gunawan menegaskan bahwa harus dilakukan pengaturan yakni minimal
berjarak 500 meter dari bangunan sabodam dan bendungan. (Kb.M1)
Tidak ada komentar: