Beberpa tokoh agama dari Indonesia yang hadir diantaranya Ketua PB NU KH Marsudi Suyud, Pendeta Albertus (Tokoh Agama Kristen), Franz Magnis Suseno (Tokoh Agama Katholik), Mayjen TNI Wisnu Bawa Yenaya (Tokoh Agama Hindu), Bhikkhu Santacitto (Tokoh Agama Budha), serta dari Nepal yakni Kyabje Dagri Rinpoche.
Dirut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono, selaku panitia menyatakan bahwa moment yang tepat dengan menyambut hari raya Tri Suci Waisak akan menjadi momentum pencerahak bagi seluruh umat beragama.
"Candi Borobudur merupakan mahakarya dan warisan bangsa Indonesia yang diakui dunia, dan acara ini di selenggarakan disini harapannya, agar seluruh mata dunia tertuju dan mengetahui pesan perdamaian dari sini," ujarnya.
Wisnu Bawa Tenaya tokoh agama Hindu mengatakan bahwa kita ini sudah merdeka, dan kita sudah di dalam kemerdekaan itu.
"Mari kita selalu jaga keharmonisan bermasyarakat, dan kita harus bersatu menjaga NKRI," tegasnya.
Ketua PB NU Marsudi Suyud dari PBNU menandaskan bahwa umat muslim di dunia 13,9 persennya berada di Indonesia. Namun dengan adanya Candi Borobudur yang merupakan ikon agama Budha nyatanya masyarakatnya tetap nyaman berdampingan.
"Perperangan antar umat beragama, intern beragama bisa kita lihat semua di luar negara sana dari dulu sampai sekarang belum selesai, namun lihat Indonesia dengan berbagai macam perbedaan tetap nyaman dan harmonis. Beda pendapat itu wajar, demo itu boleh, namun alangkah baiknya demonstrasi yang mengundang tourism bukan terorism," harapnya.
Sementara perwakilan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Hari Widi, mengungkapkan bahwa resume hasil acara ini yakni kita Lihat Candi Borobudur yang masih berdiri ribuan tahun di tengah tengah masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Namun masyarakatnya tetap harmonis berdampingan menjaga warisan bangsa kita ini.
"Candi Borobudur yang berdiri sejak abad 9 hingga kini, dan akan kuat hingga 1000 tahun lagi. Banyak ilmu yang bisa kita ambil disini,bukan hanya budaya,sains dan seninya namun nilai perbedaan yang masih tetap bertahan. hangat di masyarakat Indonesia dan ini perlu kita pertahankan terus menerus guna menjaga perdamaian di Dunia dengan pentinganya hidup bertoleransi," pungkasnya. (zis)
Tidak ada komentar: