MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Ratusan biksu melakukan prosesi persemayaman api dharma di
Candi Mendut, Magelang, Selasa, (9/5). Prosesi ini merupakan rangkaian perayaan
Waisak 2561BE/2017. Sebelum persemayaman para biksu diikuti umat Budha melaksanakan
pembacaan doa, paritta suci di depan altar Candi Mendut.
Usai pembacaan doa prosesi dimulai dengan pradaksina atau berjalan mengelilingi Candi
Mendut. Setelah mengelilingi Candi sebanyak tiga putaran, para Biksu menaiki
tangga candi dan masuk ke dalamnya dan meletakkan api dharma Waisak untuk di
semayamkan.
Ketua umum Walubi
Hartati Murdaya menjelaskan bahwa Api Dharma Waisak tiba di Candi Mendut pada
pukul 15.15 WIB setelah perjalanan dari Merapen, Purwodadi, Kabupaten Grobogan, pagi tadi. Api
merupakan lambang penerangan kehidupan bagi umat manusia, dan segala makhluk
hidup di dunia. Dari api dharma,
batin manusia akan terang.
“Dari api dharma manusia juga dapat berjalan dalam kebenaran, mengikis kebencian, egois,
keserakahan, serta kebodohan,” jelasnya.
Biksu Tadisa Labiko Mahatera menyebutkan bahwa api yang diambil dari sumber api abadi, selalu didoakan agar menjadi api dharma.
"Secara fisik dunia ini terang, akan tetapi gelap dalam batin juga harus diterangi dengan api dharma," tambahnya.
Diketahui puncak
perayaan atau detik-detik Waisak 2561BE/2017, akan di pusatkan di Candi
Borobudur pada hari Kamis (11/5) pukul 04.00 WIB. Sebelum detik-detik Waisak
akan dilaksanakan prosesi arak-arakan pada hari Rabu siang, (10/5) besok. Dimana ribuan umat Budha akan
berjalan sejauh 3,1 km, dari Candi Mendut, menuju Candi Borobudur, melewati
Candi Pawon.(zis)
Tidak ada komentar: