MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Wartawan
di Kabupaten Magelang mencoba menjadi
penambang pasir di Sungai Pabelan, tepatnya dibawah Jembatan Srowol Kecamatan
Mungkid, Kamis (20/4). Para juru warta permpuan ini terinspirasi banyaknya
penambang pasir di sungai tersebut mayoritas adalah perempuan.
Choriroh
Kurniawati, salah satu wartawan perempuan magelang yang ikut menjadi penambang
pasir menyampaikan jika pihaknya ingin merasakan perjuangan ‘Kartini’ era
sekarang. Dan ternyata, sungguh berat.
“Terus
terang saya tidak sanggup. Saya baru lima tenggok saja, sudah menyerah. Ibu-ibu
disini luar biasa perjuangannya untuk mencari sesuap nasi,” ungkapnya Kurniawati
berlinang air mata.
Salah
satu penambang pasri itu adalah Ny Mundariah (45), warga Desa Progowati
Kecamatan Mungkid. mengaku menjadi penambang sejak kecil. Ibu tiga anak yang
sudah ditinggal suaminya meninggal ini setiap hari turun ke sungai untuk
mengais pasir guna memenuhi kebutuhan se hari-hari.
“Kalau
mencari pasir, sudah sejak kecil. Saya setiap hari menambang,” katanya terharu,
saat beberapa wartawan perempuan ingin ‘menggantikan’ profesinya.
Dia
mengaku merasa beruntung meski sudah
tidak bersuami, ketiga anaknya sangat pengertian dengan profesinya tersebut.
Bahkan tidak ada yang malu memiliki ibu seorang penambang pasir yang
penghasilannya tidak menentu.
“Anak
pertama sudah bekerja di yogya. Sedang yang kedua dan ketiga, masih bersekolah
di bangku SMA. Untuk biaya hidup saya harus pontang panting mencarinya.
Terkadang terpaksa tutup lubang gali lubang,” aku Mundariah.
Dalam
kesempatan tersebut, wartawan juga menyampaikan bantuan untuk mengapresiasi
perjuangannya. Bantuan berupa uang tersebut berasal dari Universitas
Muhammadiyah Magelang dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan solidaritas
Wartawan Magelang.(zis)
Tidak ada komentar: