BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Sejumlah pedagang di
pasar Borobudur mengeluh adanya luapan
air dari saluran irigasi yang sering menggenangi sekitar pasar hingga kedalaman
40 cm. Bahkan luapan air tersebut melalui tempat penampungan sampah pasar
sehingga bau dan sampah kembali ke sekitar pedagang. Akibatnya pedagang sering mengalami
kerugian karena banyak pembeli enggan datang. Mereka berharap kepada dinas
pasar segera mengatasi luapan air ini agar tidak masuk ke pasar.
Salah satu pedagang buah Zulikah
mengatakan, bahwa luapan air berasal dari saluran air yang berada di utara
pasar dan sering terjadi akibatnya selalu menggenagi sekitar pasar, dan tempat
parkir.
“Genangan air sangat kotor dan
bau, karena luapan air melewati tempat menampungan sampah sehingga banyak
sampah berserakan ke mana-mana,“ katanya Rabu (29/3).
Dia mengaku jika air meluap ke
pasar, selalu mengalami kerugian karena banyak pembeli yang enggan masuk dan
memilih belanja di minimarket atau swalayan.
“Jika air meluap pasti pembeli sepi.
Mereka tidak jadi masuk dan belanja di toko atau swalayan,” ujar Zulikah.
Dia berharap pemerintah melalui
dinas pasar segera bisa mengatasi agar luapan air tidak masuk ke sekitar pasar
sehingga para pedagang tidak selalu mengalami kerugian.
“Para pembeli juga tidak beralih
ke minimarket atau swalayan,” harapnya.
Pasar Borobudur merupakan pintu
masuk ke kawasan Taman Wisata Candi Borobudur yang setiap hari selalu di lewati
wisatawan baik lokal maupun manca negara. Sebelum ada luapan air di pasar, hampir
setiap hari ada turis yang sengaja datang, sekedar melihat atau bahkan belanja di pasar
tersebut.
“Seharusnya pemerintah tanggap dan
segera mengatasi masalah air yang sering masuk kawasan pasar. Dulu banyak turis
berhenti dan melihat dan belanja di pasar. Sejak sering terjadi luapan air
sudah tidak ada turis yang mau masuk pasar,” kata Fajar salah satu pembeli yang
mengurungkan niatnya belanja di pasar. (zis)
Tidak ada komentar: