Tokoh Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Magelang, I Gede Suarti, menyatakan bahwa pawai ogoh-ogoh ini merupakan rangkaian untuk menyambut hari raya nyepi. Melalui pawai ini, umat Hindu di Magelang ingin menyampaikan pesan agar umat beragama di seluruh daerah bisa tetap menjaga kerukunan dan keharmonisan.
“Pawai ogoh-ogoh ini bisa dibilang yang pertama kalinya digelar di Magelang dan kemungkinan besar akan menjadi agenda tahunan," terangnya.
Sebanyak dua ogoh-ogoh diarak di depan Artos Mall untuk kemudian dibawa ke Pura Wira Buana Magelang. Ogoh-ogoh tersebut bernama Kalika Maya yang berarti penjaga makam.
“Hal ini melambangkan bahwa ketika hidup manusia berakhir di dunia akan bertemu dengan Kalika Maya nantinya," ungkap I Gede Suarti.
Tidak hanya ogoh-ogoh, dalam pawai tersebut juga dilangsungkan tari Rejang, yang merupakan tarian sakral dalam pawai ogoh-ogoh.
Vina (24), pengunjung asal Muntilan mengaku senang bisa menyaksikan acara seperti ini di Magelang.
"Kebetulan saya sedang berkunjung ke Artos Mall dan melihat ada pawai ogoh-ogoh. rasanya senang bisa menyaksikan pawai ini karena suasana Bali sangat terasa,” aku Vina.
.
Tidak ada komentar: