BOROBUDUR,
KABARMAGELANG.com__Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Wringinputih, Kecamatan Borobudur,
dilengkapi tempat latihan panahan
tradisional atau jemparingan. Diharapkan tempat berlatih
jemparingan di Balkondes yang dilangsungkan
BUMN untuk Negeri tersebut bisa menjadi daya tersendiri bagi pengunjung. Selain
itu Balkondes di Desa Wringinputih ini memiliki keunikan tersendiri dari
balkondes lainya yang ada di wilayah Kecamatan Borobudur. Seluruh kerangka bangunan Balkondes ini
memakai bambu, dan atapnya bukan genteng
melainkan dari daun rumput. Kemudian di bangunan bagian belakang dilengkapi
dengan lahan untuk berlatih jemparingan dengan jarak sasaran
50 meter.
Bupati
Magelang Zaenal Arifin bersama sejumlah pejabat teras Pemkab Magelang, bersama
dengan sejumlah pejabat di dampingi Asisten III Endra Wacana, Plt Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Haryono, Plt Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga Iwan S serta Camat Borobudur Nanda Cahya Pribadi, saat meninjau Balkondes
tersebut juga menyempatkan untuk berlatih memanah, setelah
mendapatkan arahan dari pelatih Mangku Prayitno, 59, yang berasal dari
Paseduluran Jemparingan Langenastra Yogyakarta,
“Ini satu
olahraga warisan budaya kita yang luar biasa. Untuk bisa memanah dengan baik
ternyata harus menyatukan diri dan perasaan kita, dengan alam yang ada. Sehingga
dengan menyatunya ini, kita bisa fokus pada satu titik dan ternyata kita harus
banyak belajar,” kata Zaenal usai mengikuti latihan, Selasa (14/3).
Zaenal
berharap, agar olahraga jemparingan
tersebut bisa dikembangkan terus. Mengingat jemparingan tersebut menjadi daya
tarik wisatawan dan bisa mengolah rasa untuk mencintai dengan alam.
“Apalagi, dipawangi
seorang guru dari Yogyakarta, merupakan satu kehormatan yang harus dimanfaatkan
dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Pelatih
Mangku Prayitno yang biasa disapa Mbah Dono mengatakan, latihan jemparingan di
Wringinputih telah berlangsung sekitar sebulan yang diikuti oleh warga sekitar.
Sedangkan konsep yang dibangun adalah menularkan tradisi warisan budaya jemparingan
kepada masyarakat.
“Terus
terang tujuan kami untuk menularkan kepada warga masyarakat. Untuk nguri-uri
budaya saja, kalau ada perlombaan kemudian menang itu hanya efeknya saja. Tapi utamanya
untuk nguri-uri kebudayaan,” katanya.
Sementara
salah satu peserta latihan, Yustri, (28), warga Wringinputih mengaku, ikut
latihan sudah seminggu. “Kami berharap dengan mengikuti latihan, nantinya bisa
memandu tamu yang berkunjung di Balkondes ini,” ujarnya.(zis)
Tidak ada komentar: