BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Hujan deras
yang mengguyur wilyah perbukitan menoreh Borobudur selama beberapa jam
mengakibatkan jalan wisata alternatif yang menghubungkan Borobudur-Kulon Progo
tertutup longsor tepatnya di Desa Sambeng, Kecamatan Borobudur Selasa (14/2)
petang. Warga bersama TNI, Polri, serta BPBD Kabupaten Magelang terpaksa
menggunakan alat berat untuk membersihkan longsoran agar segera bisa membuka akses jalan, Rabu (15/2).
Kepala Desa Sambeng Sugiyarto,
menjelaskan tebing setinggi 15 meter lebar 10 meter dan tebal 1,5 meter longsor
terjadi pada pukul 18.15 WIB dan menutup seluruh badan jalan sehingga tidak
bisa dilalui kendaraan.
“Longsoran memenuhi jalan sehingga
tidak bisa dilalui kendaraan. Untuk sementara pengguna jalan yang melewati
harus memutar melalui jalan Srowol Progowati, Kecamatan Mungkid,” katanya.
Dia mengungkkan longsor diakibatkan
adanya rekahan tanah diatas tebing serta kondisi tanah yang mudah sekali longsor
jika terkena hujan deras.
“Longsoran ini sudah ke empat
kalinya. Setiap musim hujan di sini sering longsor,” jelas Sugiyarto.
Camat Borobudur Nanda Cahyadi Pribadi
mengaku di wilayah borobudur ada beberapa Desa yang memang rawan longsor
seperti Desa Kenalan, Desa Giritengah, dan Desa Giripurno.
“Kalau di Desa Sambeng ini hanya
tebing di pinggir jalan yang sering terjadi longsor,” ujarnya.
Dia menyebutkan hujan deras yang
terjadi kemarin juga mengakibatkan longsor yang nyaris menimpa rumah warga di
Dusun Kemiriombo, Desa Giripurno. Dia menghimbau kepada warga masyarakat yang
berada di wilayah rawan longsor agar tetap waspada terhadap bencana tanah
longsor mengingat curah hujan masih berintensitas tinggi.
“Apabila terjadi hujan deras
segera mencari tempat yang lebih aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan,” himbau Nanda.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten
Magelang Edi Susanto, menerangkan hujan deras semalam juga mengakibatkan tanah
longsor di Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman yang menimpa sebuah rumah warga
dan Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman.
“Jadi longsor ada empat titik yang
terjadi di dua Kecamtan yakni Borobudur dua titik, dan Kecamatan Salaman dua
titik,” ungkapnya.
Sebagai antisipasi longsor susulan
pihaknya bersama masyarakat segera menutup rekahan dan mengeruk tanah yang
masih berpotensi longsor jika terjadi hujan.
“Seperti longsor di Desa Sambeng
yang menutup jalan, rekahan diatas kita tutup, sementara tanah yang berpotensi
longsor susulan kita langsung lakukan pengerukan,”pungkas Edi. (zis)
Tidak ada komentar: