founder Desa Bahasa Borobudur Hani Sutrisno, mengakui bahwa sejumlah sekolah sudah mulai mempraktekkan kurikulum yang dia kembangkan. Sistem belajar bahasa inggris dengan cara cepat dan menyenangkan dari Desa Bahasa Borobudur sudah banyak berkembang bahkan di luar Kabupaten Magelang. Beberapa sekolah yang sudah menerapkannya seperti Jawa Timur, Kebumen dan tiga kecamatan, yakni Rembang, Kudus dan Jakarta.
”Setelah mereka belajar di sini, kita mempersilahkan untuk menerapkan kurikulum di sekolah-sekolah,” ujarnya Minggu (13/11).
untuk menerapkan kurikulum Desa Bahasa Borobudur, sekolah cukup membeli modul yang telah disiapkan.
"Ada tiga modul berisi tentang materi converstaiton, tenses dan vocabulary," jelas Hani.
Guru bahasa Inggris MAN 1 Kota Magelang, Listiyani mengaku metode belajar bahasa inggris dari Desa Bahasa Borobudur mulai diterapkan di sekolahnya. Bahkan tidak hanya guru yang mengajar, dia mengajak salah satu siswa untuk menjadi mentor.
”Sudah beberapa kita terapkan di sekolah. Karena metode ini berbeda dengan yang lain. Punya trik sendiri dan sangat menyenangkan belajarnya,” akunya di sela-sela kegiatan one day di Desa Bahasa Borobudur.
Menurutnya, proses belajar mengajar yang diberikan di Desa Bahasa sudah memberikan out put yang positif bagi anak didiknya. Metode itu, katanya belum pernah didapatkan di kurikulum yang salam ini berkembang di sekolah.
”Perkembangannya sangat pesat setelah belajar dari sini,” katanya.
Dia menilai anak didiknya mulai mahir berbahasa inggris. Mereka juga sudah tidak canggung berbicara dalam bahasa inggris setiap saat. Bahkan terhadap wisatawan manca negara saat praktek di Candi Borobudur.
”Kita sudah empat kali ke desa bahasa Borobudur ini. kita mengirimkan anak-anak yang tergabung dalam esktra kulikuler english converstaition club,” pungkas Listiyani.(zis)
Tidak ada komentar: