MUNGKID, KABARMAGELANG.com__Cegah pungli
di internal kepolisian, Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho melakukan
inspeksi mendadak (sidak) ke Kantor Samsat dan kantor pelayanan SIM Polres
Magelang, Kamis (27/10). Meski tidak ditemuakan pungli, namun Kapolres sempat
bongkar beberapa laci dan tas petugas.
Begitu datang
di Samsat, pukul 09.00 WIB, Kapolres langsung masuk dan menanyai pengunjung apakah
mereka dipungut biaya di luar ketentuan atau tidak. Kapolres juga menyempatkan
diri berkeliling ke loket-loket di Samsat Mungkid, termasuk lokasi uji kir dan
pencetakan STNK. Selain itu Kapolres juga tak segan- segan bongkar
beberapa loker di beberapa meja petugas samsat.
Selesai di
samsat, kapolres melanjutkan sidak ke kantor pelayanan SIM Polres Magelang. Di
ruang foto SIM Kapolres juga sempat mengecek serta membuka tas milik petugas, namun tidak menemukan adanya pungli.
"Sejauh
ini saya belum menemukan ataupun laporan dari masyarakat adanya pungutan liar.
Hanya saja banyak pembayar pajak masih lolos ke dalam sehingga memperbanyak
antrian. Harusnya jika surat-suratnya sudah lengkap langsung ke loket drive
thru," kata Zain di sela-sela sidaknya.
Kapolres
menjelaskan drive thru dirancang untuk mempercepat pelayanan. Pemilik kendaraan
langsung menunjukkan STNK dan BPKB asli dan kemudian membayar biaya sesuai
ketentuan.
“Pelayanan
drive thru ini maksimal dua menit sudah jadi, sehingga mereka tidak perlu turun dari
kendaraan,” jelasnya.
Zain meminta
masyarakat untuk tidak segan-segan melaporkan jika ada petugas melakukan pungli
dalam pengurusan STNK, BPKB< maupun SIM. Ia berjanji akan menindak setiap
anggota polisi yang masih berani melakukan pungli.
"Jika
melihat ada pungli segera laporkan ke saya. Laporkan langsung melalui nomer hp
saya yang tertulis di kantor Samsat. Akan segera saya tindak lanjuti,"
tegas Zain
Kepala UP3AD
Kabupaten Magelang Drs Agus Suprayetno S.Kom M.Kom mengatakan drive thru ini dimaksudkan
untuk mempercepat pelayanan dan mencegah pungutan liar.
"Sehari
kami melayani 700 wajib pajak dengan pendapatan sekitar Rp 6 milyar perulan,"
ungkapnya. (zis)
Tidak ada komentar: