BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dukung PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko yang akan segera melakukan percepatan pembangunan pengembangan kawasan wisata sekitar Candi Borobudur. Kemendes PDTT juga menyatakan bahwa setiap Desa di perbolehkan menggunakan dana desa untuk pengembangan pariwisata.
Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi, menegaskan dalam proses perecepatan pengembangan kawasan wisata di sekitar Candi Borobudur ini pihaknya akan selalu memfasilitasi pembetukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bertujuan untuk menopang sektor pariwisata di sekitar Candi Borobudur. “ .
”Kita memiliki semacam indek dan diketahui bahwa desa-desa di sekitar Boroobudur ini masih tertinggal jauh dari lainnya,” ungkapnya usai dialog dengan seluruh kepala desa se Kecamatan Borobudur di kopi Ngaran Desa Borobudur Sabtu, (2/10).
Dia menilai karena belum adanya sistem yang melibatkan masyarakat secara utuh dalam bentuk kegiatan, maka kegiatan pengembangan pariwisata di sekitar candi perlu disupport oleh BUMN lainya. ”Kita ingin menjadikan desa di sekitar Borobudur ini mandiri dan berkembang maju,” ujar Anwar.
Dia menambahkan bahwa BUMDes nantinya akan berkonsep sebagai penopang pariwisata. Dimana, seluruh masyarakat desa menjadi pemegang penuh saham di BUMDes, dengan menempatkan fasilitator yang mengenal bisnis dan mengetahui apa yang akan dilakukan di BUMDes nantinya. Di samping itu jangan sampai bersaing dengan bisnis yang sudah ada.
”Berbeda dengan koperasi yang wewenang ada di anggota saja. Kita ingin masyarakat semua terlibat didalamnya,” tuturnya.
Anwar menambahkan pembentukan BUMDes ini sebagian akan menggunakan dana desa yang sudah ada dan besar. Jika kurang pihaknya juga akan memberikan sokongan dari program lain. ”Dana desa boleh saja untuk membangun sektor wisata,” tegasnya.
Dirut PT TWCB PRB Edy Setijono, mengatakan bahwa sejauh ini, sudah ada komitmen dengan 14 BUMN lain untuk mengembangkan desa-desa di sekitar Borobudur. ”Seperti rencana awal kita akan bangun balkondes di 20 desa se Kecamatan Borobudur. Sekarang sedang terus berproses 14 BUMN sudah deal siap bantu,” katanya.
Setiap Balkondes, lanjutnya, akan disokong sebanyak 10 homestay yang memiliki minimal 3 kamar setiap homestay. Program ini dinilai dapat mendukung pemerintah yang sedang bersungguh-sunguh menggerakkan sektor pariwisata dan membantu pencapaian target 2 juta wisatawan pada tahun 2019.
“Kita berharap dengan adanya balkondes di desa-desa Borobudur maka wisatawan akan tersebar. Sehingga, perekonomian masyarakat sekitar lebih maju,” harap Edy.(zis)
Tidak ada komentar: