BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Balai Konservasi Candi Borobudur, menggelar simulasi siaga
bencana Candi Borobudur dengan melibatkan ratusan orang dari sejumlah unsur dan
pelajar, Jumat (7/10).
Kepala Balai Konservasi Candi Borobudur (BCB), Marsis Sutopo, mengatakan, siimulasi ini melibatkan sekitar 200 orang dengan melibatkan BPBD Kabupaten Magelang, Kepolisian, TNI, puskesmas, dan masyarakat serta pelajar di sekitar Candi Borobudur.
“Kita berharap dengan simulasi ini mereka sejak
dini mengenal bagaimana penanganan bencana bila sewaktu-waktu terjadi,"
katanya.
Pada simulasi yang
menggambarkan status Gunung Merapi pada
level siaga. Komandan Tim Tanggap Bencana, Marsis Sutopo menginstrusikan pada
staf BCB untuk mempersiapkan diri jika terjadi peningkatan status Gunung
Merapi.
Beberapa saat kemudian
BCB mendapat kabar dari BPBD Kabupaten
Magelang bahwa status Gunung Merapi meningkat menjadi awas dan abu vulkanik dan
pasir hasil erupsi telah terbawa angin ke arah barat daya.
Pengumuman dari BPBD
tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh petugas keamanan Candi Borobudur dengan
menyampaikan informasi kepada pengunjung agar segera turun dari candi karena
abu vulkanik Merapi diperkirakan 15
menit sampai di kawasan Candi Borobudur.
Bersamaan hal tersebut sejumlah petugas BCB membawa cover stupa ke atas candi yang kemudian memasangnya untuk menutupi sejumlah stupa agar abu vulanik tidak masuk ke dalam stupa.
Bersamaan hal tersebut sejumlah petugas BCB membawa cover stupa ke atas candi yang kemudian memasangnya untuk menutupi sejumlah stupa agar abu vulanik tidak masuk ke dalam stupa.
"Dengan simulasi
seperti ini, kalau suatu saat terjadi bencana kita sudah terbiasa dengan
koordinasi. Hal ini juga sebagai pelatihan bagi petugas inti BCB," jelas
Marsis.(zis)
Tidak ada komentar: