SAWANGAN, KABARMAGELANG.com__Isu perang dunia ketiga yang
melibatkan sebagian besar negara di dunia
menjadi dua kubu paralel Sekutu dan Powers Timur diyakini bakal terjadi pada
tahun 2020 oleh Ingo Plepers. Namun
demikian Mantan Marinir Belanda tahun 1997, yang tinggal di Borobdur sejak 2013
ini berharap kepada negara-negara di dunia bisa mencegah melalui deplomasi
politik agar perang dunia ketiga tersebut bisa di cegah.
“Dunia sudah menjadi kritis lagi. Ini
maksudnya akan ada perang dunia ke 3 kira-kira tahun 2020 untuk reorganisasi
dunia. Banyak ide radikal, Amerika tidak stabil, dan keluarnya Inggris dari Uni
Eropa, ini menjadikan dunia hilang
keseimbangan,” ujarnya Ingo saat menghadiri pembuatan klip vidio teatrikal
perang dunia ke 3 di Desa Keron, Kecamatan Sawangan, Minggu (30/10).
Bule yang tinggal di Indonesia
sejak tahun 2013 ini juga menuturkan, berdasarkan hasil risetnya sejak dari
dirinya menjadi anggota Marinir bahwa perang dunia telah terjadi semacam siklus, yang
menyebabkan dunia kehilangan keseimbangan.
“Saya kaget, ini matematika dan bukan
magig. Ini sangat penting buat semua orang untuk sadar, bahwa dunia sudah terjadi
masalah. Sebagai solusinya, masalah ini harus diselesaikan dengan diplomatis
politik, tidak dengan perang. Dan ini menjadi tanggung jawab seluruh deplomatik
yang ada di dunia,” tegas mantan Marinir berpangkat Mayor yang pernah tugas di Bosnia-Herzegovina 1995 ini.
Ingo juga menambahkan, bahwa dalam
waktu dekat akan melauncing buku yang di beri judul, “2020 Warning” , buku yang menceritakan
tentang penelitian dalam dinamika perang dari sistim internasional selama
periode 1495 – 2016. Dimana dalam penelitianya ada kesimpulan bahwa sistim
internasional secara berkala dan teratur menjadi kritis. Kekritisan tersebut
berarti perang dunia yang sistemik.
“Buku itu akan kami launcing bulan
depan di Belanda, agar dunia tahu bahwa perang mendatangkan kerusakan dan
penderitaan yang sangat besar. Dengan
klip vidio ini juga Kami akan mencoba memulai mengkampanyekan ke seluruh dunia untuk menghidari perang,” ujar Ingo yang juga
pemilik Villa Borobudur ini.
Sementara Seniman dari Desa Keron,
Kecamatan Sawangan, Sujono, mengatakan klip
vido tearikal yang di bawakan kelompoknya menggambarkan terpecahnya persatuan
negara-negara di dunia akibat terjadinya perang, sehingga mengakibatkan
kerusakan dan banyak korban.
“Kita bisa merasakan dampaknya
jika perang dunia benar-benar akan terjadi lagi. Tidak hanya ratusan tetapi
bisa jutaan manusia terutama anak-anak akan menjadi korban,” tandasnya. (zis)
Tidak ada komentar: