BOROBUDUR, KABARNAGELANG.com__Ratusan
sketcher dalam dan luar negeri banjiri Candi Borobudur, Minggu (28/8). Mereka
datang untuk mengeksplorasi dengan karya sketsa Candi Borobudur sebagai penutup
rangkaian International Semarang Sketchwalk (ISSW) 2016 yang dimulai, Jumat
(26/8) lalu. Ajang yang baru pertama di Indonesia tersebut diharapkan selain
mengangkat Jawa tengah dalam pagelaran Sketch Party bertaraf Internasional,
juga turut serta berpartisipasi dalam program pariwisata di Jawa Tengah.
Ketua panitia ISSW 2016 Yudi
Mahaswantodi mengatakan Semarang Sketchwalk merupakan gerakan lintas komunitas seni dan hobiis
sketsa yang secara rutin mengadakan kegiatan luar ruangan untuk menggambar
sejumlah titik yang memiliki kelebihan tertentu secara visual maupun bernilai
seni ataupun bersejarah.
“Kebetulan komunitas kami datang
dari seluruh kota dan daerah di Indonesia, bahkan kali ini ada yang datang dari
luar negeri seperti Italia, Australia, Amerika, Singapura dll, dan yang datang
kali ini ada 350 sketcher,” jelasnya saat berada di Candi Borobudur, Minggu
(28/8). .
Terkait penutupan ISSW 2016 di
adakan di Candi Borobudur, Yudi mengaskan bahwa Borobudur merupakan daya tarik
tersendiri bagi para sketcher terutama peserta dari luar negeri.
“Kami ingin ikut turut andil dalam
mempromosikan pariwisata Candi Borobudur melalui sebuah seni, yakni karya sketcher tentang Candi ini,” papar
Yudi
Salah
satu peserta dari Italia Julia Panvilli, mengaku senang bisa ikut ajang ISSW
dan bisa langsung mengeksplorasikan karyanya tentang Candi Borobudur.
“Lukisan saya banyak, namun Candi Borobudur belum ada, dan baru sekarang bisa
melukisnya,” akunya.
Dia
berharap tahun depan Sketchalk bisa di adakan lagi di Indonesia, dan dia berharap
bisa datang untuk mengikutinya.
“Indonesia
meskipun panas, tetapi banyak tempat-tempat yang indah dan memiliki nilai
sejarah,” ungkap Julia.
Mentor
ISSW dari Surabaya, Darman Angir, menilai bahwa lukisan sketsa,
Bukan
merupakan lukisan biasa yang asal coret, namun memiliki nilai seni tersendiri.
“Lukisan
sketsa tidak bisa dilakukan di stodio atau galery. Sketcher harus
menggambarkan yang dia lihat. Disitu bisa muncul nilai seni, budaya, bahkan
politik serta ekonomi,” tandasnya,
Sementara
Deputi pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Muhammad Jufry, yang
turut hadir di Borobudur, menjelaskan ISSW 2016 juga merupakan bagian kegiatan
dari Bekraf yang akan di laksanakan secara kontinyu.
“Kami
berharap komunikasi akan terus terjalin sehingga kegiatan semacam ini selalu
berjalan dan meningkat di event berikutnya,” ujarnya.
Jufry juga mengaku bangga saat melihat jumlah sketcher yang begitu banyak bahkan ada
yang dari luar negeri.
“Saya
tidak menyangka bisa ratusan sketcher yang hadir. Karya mereka sungguh luar
biasa, semua memiliki nilai seni dn ekonomi yang tinggi,” pungkas Jufry.(zis)
Tidak ada komentar: