SRUMBUNG, KABARMAGELANG.com__Nur Waluyo (43) peternak sapi dari lereng merapi kembali
mampu menghasilkan sapi jumbo. Warga Dusun Gowok, Desa Polengan, Kecamatan
Srumbung itu saat ini memiliki dua ekor sapi berukuran jumbo yan di beri nama Sembodo seberat 1,25 ton, dan Bimo 1,2 ton.
Oleh Nur Waluyo kedua sapi tersebut dibandrol Rp. 170 juta. Dia berharap salah
satu sapinya bisa di beli oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk Idul
Adha tahun ini.
Nur Waluyo
mengatakan Sembodo yang memiliki berat 1,25 ton, panjang 2,5 meter, dan tinggi
1,6 meter itu adalah hasil hasil silangan
limosin, simental dan PO. Saat ini Sembodo telah berumur 4 tahun. “Saya beli
satu tahun lalu seharga Rp. 22,5 juta. Sekarang kalau ada yang mau, Sembodo akan
saya lepas Rp. 80 juta,” katanya saat di temui di rumahnya Jumat (26/8).
Sementara
Bimo di beli Nur Waluyo, 14 bulan lalu seharga Rp 23 juta, dan baru memiliki berat 500 kg. Sekarang Bimo memiliki
berat 1,2 ton dengan panjang 2,5 meter dan tinggi 1,5 meter.
"Bulan
lalu Bimo sudah ditawar Rp 70 juta, tapi belum saya lepas. Bimo ini saya hargai
Rp 90 juta dan Sembodo Rp 80 juta. Bimo sedikit lebih mahal karena kualitasnya
lebih baik," ujar Nur Waluyo.
Nur Waluyo
mengungkapkan agar bisa menghasilkan sapi dengan ukuran jumbo, dia beberapa memiliki
kiat tersendiri diantaranya sapi secara rutin di pijat, setiap hari di
mandikan, dan harus ditangani sendiri, serta di beri makanan yang sehat.
"Sapi
saya beri rumput, ketela, komboran, ketela, katul, dan garam. Untuk makanan
tambahan saya beri buah pisang kluthuk
batu dan ramuan empon-empon," ungkapnya.
Saat ini,
sejumlah pengusaha dari berbagai daerah sudah berdatangan untuk membeli sapi
Sembodo dan Bimo. Namun Nur Waluyo belum berani melepas karena ia bercita-cita
sapi hasil budidayanya bisa dibeli Gubernur Ganjar Pranowo.
"Saya
berharap Sembodo atau Bimo bisa dibeli Pak Ganjar, sehingga bisa memotivasi
petani dan peternak yang lain bahwa beternak sapi ternyata sangat menguntungkan,"
harap Nur Waluyo. (zis)
Tidak ada komentar: