Kapolres Magelang
AKBP Zain dwi Nugroho, menjelaskan pemeriksaan kesehatan di prioritaskan kepada
pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi
(AKDP) serta pemudik yang menggunakan mobil pribadi, yang dilakukan setiap dua jam sekali.
“Deteksi dini
faktor risiko cedera akibat Kecelakaan Lalu Lintas Darat (KLLD) yang kita lakukan
berupa pemeriksaan tekanan darah, alkohol dalam darah melalui pernafasan, kadar
amphetamine di urine dan kadar gula darah sewaktu. Faktor pengemudi
berperan penting dalam hal keselamatan penumpang. Maka target
kita zero accident pada angkutan lebaran," ujarnya.
Zain menyebutkan selain para sopir bus dan pribadi,
test kesehatan juga dilakukan kepada pemudik yang mengendarai sepeda motor. “Khusus
pemudik yang naik motor kita sediakan service secara Cuma-Cuma jika ada yang
membutuhtakan,” jelas Zain.
Dia juga menghimbau agar para pemudik tidak terlalu
memaksakan diri melanjutkan perjalanan jika merasakan kesehatan dirinya
berkurang, atau merasakan kendaraanya kurang nyaman.
“Lebih baik beristirahat sebentar, atau memeriksakan
kendaraanya di rest area yang telah disediakan, agar perjalanan selanjutnya
aman sampai tujuan,” Himbau Kapolres.
Kasatlantas Polres Magelang AKP Maryadi, mengatakan
bahwa jumlah pemudik yang melintas di wilayahnya sampai dengan H-2 ini, di perkirakan baru mencapai 50 persen.
“Hal ini disebabkan adanya kemacetan panjang di beberapa
daerah seperti di Brebes, dan Semarang,” katanya.
Dia juga menjelaskan situasi arus lebaran di wilayah
Kabupaten Magelang sampai dengan saat ini belum mengalami kemacetan dan masih
tetap lancar.
“Kemacetan hanya terjadi baru pada pengguna jalan
lokal, seperti pasar Muntilan, Secang, dan Borobudur. Namun pada prinsipnya
arus lalu lintas pemudik masih lancar,”tandas Maryadi.
Sementara salah satu pemudik dari Jakarta, Mosin (35) asal Semin, Wonosari, Gunung Kidul, mengaku
senang bisa mendapat service gratis.
“Tadi pas di service as roda motor saya ternyata
kendor semua. Untung ketahuan disini dan langsung di service,” ucapnya.
Diketahui tradis mudik jelang Idul Fitri dilakukan
sebagian besar para perantau. Jumlah pemudik dari tahun ke tahunpun terus mengalami peningkatan, hal ini tentu
akan selalu diikuti pula adanya peningkatan risiko kecelakaan transportasi lalu
lintas, terutama di jalur darat. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007
menyebutkan prevalensi kecelakaan transportasi darat 25,9% dari seluruh
penyebab cedera lain. Penyebab utama kecelakaan itu ialah faktor manusia (91%),
kendaraan (5%), jalan (3%), dan lingkungan (1%). (zis)
Tidak ada komentar: