TEMPURAN, KABARMAGELANG.com__Puluhan wali murid TK Mardi
Putra, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, sepakat melaporkan kepala Sekolah yakni Puji Lestari ke
Polisi karena diduga telah menggunakan uang tabungan murid hingga puluhan juta rupiah.
Selain harus mengembalikan uang tabungan mereka juga menuntut PNS ini dipecat, Kamis (9/6).
Salah satu wali murid Ana (27)
mengaku kesal terhadap kepala TK Puji Lestari, sebagai kepala sekolah sudah memberikan
contoh yang sangat tidak baik.
“Dia sudah berbohong dan memakai uang tabungan anak-anak
untuk keperluan pribadi, “ucapnya.
Dia menerangkan, seharusnya uang
tabungan sudah di bagikan tanggal 10 Mei 2016 lalu, karena akan di pakai untuk
piknik anak-anak tanggal 23 Mei 2016. Namun dengan berbagai alasan uang
tabungan belum bisa dibagikan, dan akan di bagikan tanggal 30 Mei lalu.
“Akhirnya rencana piknik anak-anak
gagal, dan janji kepala sekolah tanggal 30 kemarin ternyata juga bohong. Dia
minta waktu lagi hingga hari ini tanggal 9 Juni 2016. Sekarang dia malah tidak
datang, “ungkap Ana kesal.
Wali murid lain Siti Qoesoh,
menegaskan, pihak sekolah menerima tabungan dari siswa satu minggu dua kali, yakni
hari Senin dan Kamis. Sedang jumlah siswa TK 120 lebih yang terbagi dua klas TK
kecil dan dua klas TK besar.
“Untuk tahun ini seharusnya yang
dibagikan mencapai 60 juta lebih. Rata rata hasil tabungan siswa antara Rp 500
ribu hingga paling besar Rp.7 juta. “terangnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa
kejadian ini sebenarnya yang kedua kalinya. Empat tahun lalu Puji Lestari yang
sudah PNS ini pernah melakukan perbuatan yang sama.
“Bedanya kalau dulu uang akhirnya
di bagikan, tapi molor hingga beberapa minggu, “beber Siti.
Terpisah salah satu guru Nadhiroh mengatakan, dia bersama tiga rekan
guru lainya sebenarnya sudah berusaha mencarikan jalan keluar dengan
mempertemukan mereka dengan Kepala Sekolah bersama dengan UPT Kecamatan Tempuran
awal bulan kemarin. Kemudian tanggal 30
kemarin bahkan pertemuan di saksikan dari kepolisisan.
“Janjinya hari ini mau di bagikan,
namun ya itu, dari kemarin siang hingga
sekarang, saya telpon tidak aktif terus, ‘Katannya.
Di depan puluhan ibu-ibu wali
murid, Nadhiroh mengaku sangat malu dan minta maaf, karena tidak berhasil
memenuhi harapan para wali murid.
“Kami sudah berusaha semaksimal
mungkin. Kalau ibu-ibu menempuh jalur lain kami tidak bisa melarang, “pungkasnya.
Para wali murid yang mayoritas
ibu-ibu ini akhirnya sepakat melaporkan kasus tersebut ke pihak berhajib. Mereka juga menuntut agar
uang hasil tabungan dari anak-anak bisa di kembalikan sebelum lebaran ini.
Mereka juga berharap Puji lestari di pecat dari Kepala TK dan sebagai PNS.(zis)
Tidak ada komentar: