BOROBUDUR,
KABARMAGELANG.com__Sebagian sopir bus pariwisata yang berkunjung ke Candi
Borobudur keluhkan tingginya uang mel yang sering diminta oleh oknum Polisi lalulintas
Polres Magelang. Dengan alasan yang di cari-cari mereka meminta hingga satu
juta rupiah per bus tanpa memberikan surat tilang.
Salah satu sopir
bus pariwisata dari Indramayu, Suherman (50) mengaku, baru saja diminta
Rp.1 juta, oleh petugas lalulintas karena hanya membawa surat kehilangan STNK
yang di keluarkan oleh kepolisian Jawa Barat.
“Saya dihentikan di
perempatan Koramil Borobudur. Karena hanya membawa surat kehilangan, saya
diminta membayar Rp. 1 juta, “katanya saat masih di halaman parkir Taman Wisata
Candi Borobudur, Sabtu, (28/5).
Dia mengatakan
bahwa bus akan ditahan jika tidak bisa membayar uang sejumlah yang diminta.
Padahal mereka setelah dari Candi Borobudur akan meneruskan kunjungan wisata ke
kebun binatang Gembiraloka Jogjakarta.
“Saya di suruh
menyerahkan uang di dalam mobil milik polisi. Ya terpaksa saya bayar satu
juta, sesuai permintaanya. Saya kan membawa orang tua dan
anak-anak, masa bus harus ditahan, “ucap Suherman.
Suherman
menambahkan, keberangkatanya dari Indramyu hanya disuruh oleh pemilik bus, yang hanya memberikan surat kehilangan sebagai pengganti STNK, karena STNK asli masih dalam proses
penggantian.
“Saya masih bingung
harus minta ganti pada siapa, minta pada rombongan jelas tidak mungkin,
“keluhnya.
Sebelumnya kasus
serupa juga dialami oleh tiga orang sopir bus dari Cirebon. Masing-masing
bus diminta Rp.500 ribu karena bus tidak dipasangi tulisan pariwisata. Salah
satu sopir yang tidak mau disebutkan namanya mengutarakan dia
bersama dua rekanya dihentikan oleh petugas di utara jembatan Progo Brojonalan.
“Kami memang
disuruh membawa bus reguler oleh pemilik, karena bus pariwisatanya sudah penuh
job, dan bus tidak kami beri tulisan pariwisata, “ungkapnya.
Mereka berharap
kepada petugas lalulintas khususnya Polres Magelang untuk tidak berlebihan
dalam meminta jatah terhadap bus pariwisata yang ke Candi Borobudur.
“Saya hampir setiap
minggu sekali ke sini. Kalau terus-terusan seperti ini, bukan tidak mungkin
para sopir enggan mengantar pengunjung wisatawan ke Candi Borobudur, “tandasnya.
Saat dikonfirmasi, Kasat lantas Polres Magelang AKP Maryadi, mengaku belum mengetahui adanya hal itu. "Coba saya cari informasi terlebih dahulu. Nanti akan saya panggil petugas yang di wilayah Borobudur supaya kejadian seperti itu tidak terulang kembali," aku dia. (zis)
Saat dikonfirmasi, Kasat lantas Polres Magelang AKP Maryadi, mengaku belum mengetahui adanya hal itu. "Coba saya cari informasi terlebih dahulu. Nanti akan saya panggil petugas yang di wilayah Borobudur supaya kejadian seperti itu tidak terulang kembali," aku dia. (zis)
Tidak ada komentar: