BOROBUDUR, KABARMAGELANG.com__Kementerian
Pariwisata menggelar Pertemuan Umat Budha Internasional (Borobudur
International Buddhist Conference) di Candi Borobudur. Kegiatan yang pertama
kali diadakan tersebut bekerjasama dengan PT Taman Wisata Candi Borobudur,
Prambanan, Ratu Boko (PT TWCB PRB) dan diharapkan akan menjadi even tahunan.
Staf Ahli
Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata Hari Untoro Dradjat, menyampaikan , pertemuan ini dilaksanakan menjelang
puncak perayaan Waisak dan diikuti
bebrapa negara.
"Untuk
pelaksanaan hari Kamis (19/5) dan diikuti oleh 7 negara di Asia, diaantaranya
Thailand, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja, Vietnam, dan Myanmar.
"jelasnya di hotel Manohara Borobudur,
Selasa (17/5).
Kegiatan
ini lanjut Hari, juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran
Buddha. Mengingat, tempat pelaksanaan ada di Candi Borobudur, yang diketahui
sebagai mandala Buddha terbesar di dunia.
"Angkor
Watt berdiri pada abad X, tapi Borobudur berdiri sekitar abad IX. Kalau di
Myanmar, ada charity days, di Indonesia setidaknya punya aktivitas keagaamaan
agama Buddha melalui konferensi umat Buddha ini,"papar Hari.
Dia
menyebutkan, empat orang narasumber yang akan menjadi pembicara dalam
konferensi ini antara lain Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera (Kepala Vihara
Mendut di Magelang), Bhiksu Bhadraruci Mahathera Sthavira (General Secretary of
the great conference of Indonesia Sangha and abbot of Indonesia ganden syeydrup
nampar gyelweiling monastry), dan Prof Dr Noerhadi Magetsari (pengajar
arkeologi Universitas Indonesia), serta Geshe Tenzin Zopa (a Nepalese Tibetan
Buddhist).
Dijelaskan,
melalui kegiatan ini, perjalanan peradaban akan dilihat dari pengambilan air di
Umbul Jumprit, prosesi di Borobudur, serta meditasi. Semua dipimpin oleh Geshe
Tenzin Zopa.
Direktur
Pemasaran PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Sahala
Parlindungan Siahaan menambahkan, keberadaan Candi Borobudur adalah bukti
peradaban Agama Buddha. Ia berharap kegiatan ini akan menjadi sumber inspirasi
bagi perdamaian dunia dan keseimbangan alam semesta.
Dia menambahkan,
nantinya para peserta seminar akan
diajak untuk pilgrimage tour. Pilgrimage tour dimulai dari Borobudur - Mendhut
- Prambanan - Candi Sewu - Plaosan - Kalasan - kembali ke Borobudur. Tour ini
berlangsung hingga Minggu (22/5) dan terbuka untuk umum. Dan bagi peserta akan dikenakan biaya Rp750 ribu per orang. "Targetnya
nanti sekitar 150 orang yang akan ikut pilgrimage tour,"pungks Siahaan
yang akrab di sapa Riky ini. (zis)
Tidak ada komentar: