Kepala divisi administrasi taman wisata Candi Borobudur Aryono Hendro,
menjelaskan bahwa festival penjor ini dalam rangka menyambut munas humas BUMN
yang ke 9, serta sebagai wujud kepedulian dari forum humas BUMN yang tujuanya
untuk menggeliatkan kembali budaya seni penjor yang sudah mulai dilupakan
masyarakat.
“Kebanyakan penjor sekarang menggunakan bahan sintetis, yang harganya jauh
lebih mahal, “katanya.
Aryono menyebutkan bahwa fistival kerajinan yang berbahan baku janur dan
pohon pisang ini, akan berlangsung selama 3 pekan yakni mulai Minggu 17 April
hingga 4 Mei 2016 mendatang, dengan target 300 penjor.
“Besok 300 penjor hasil karya peserta yang kebanyakan dari warga sekitar Candi ini, akan di pasang di beberapa titik jalur
pengunjung Candi, sehingga para wisatwan bisa melihat dan berfoto di situ, “jelas
Aryono.
Sementara salah satu peserta Eko Sukirmanto asal Borobudur, mengaku senang
bisa mengikuti festival penjor ini. Dia mengungkapkan bahwa seni penjor
sebenarnya tidak mudah dan tidak semua orang bisa meskipun kelihatanya
sederhana.
“Ada beberapa teknik yang harus di kuasai perajin penjor, terutama saat
mengiris janur, semua harus hati-hati dan teliti sehingga kalau dirangkai akan
rapi, “terangnya.
Seni penjor lanjutnya, ada beberap jenis dan model, sesuai dengan keinginan
perajin, dan masing –masing model, kalau
orang jawa ada maknanya sendiri-sendri.
“Jadi dalam pembuatan penjor tidak boleh asal asalan, “pungkas Eko. (zis)
Tidak ada komentar: