MUNGKID, KABAR MAGELANG.Com- Meski tidak diajarkan materi secara
khusus tentang teori dan praktek sepak
bola. Ternyata kemampuan santri dalam olahraga sepak bola tak mau kalah dengan
masyarakat pada umumnya. Itu terbukti, saat gelaran Liga Santri 2015.
Demikian disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Imam
Nahrawi saat membuka lomba Musabaqah Kitab Kuning tingkat nasional zona 3
Jateng di Pesantren Enterpreneur (Patner)
Asrama Perguruan Islam (API) Meteseh, Tempuran, Magelang, Jumat (8/4)
sore.
“Saya tak menyangka,
potensi santri dalam sepak bola sungguh luar biasa. Mereka bermain secara
sportif dan farley,” Kata pria asal Madura ini.
Menteri asal Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) juga membeber pengalaman saat kompetsisi liga santri 2015, ada pelatih dari Belanda yang kagum melihat potensi
pesepak bola dari kalangan pondok pesantren. Meski kompetisi sepak bola ini
dikhususkan untuk kalangan santri, menurut Menpora, sportivitas dan
profesionalisme tetap dijunjung tinggi. Bahkan, para pemain sangat menghormati
pelatih dan wasit.
"Mau
masuk lapangan, cium tangan coach. Saat diberi kartu kuning atau merah,
mereka malah cium tangan wasit. Ditanya kenapa, ini karena kami para santri
selalu diajarkan watawa
saubil haq, watawa saubis sobr' (saling
mengingatkan dalam kebaikan dan saling mengingatkan dalam kesabaran),"
ujar Menpora, disambut tawa hadirin.
Imam
menambahkan, dalam upaya mewadahi dan mengembangkan potensi santri dalam
olahraga sepakbola, pihaknya akan menggelar Liga Santri Nusantara 2016, Kalau
tahun lalu diikuti sekitar 200 kesebelasan, tahun ini diharapkan pesertanya
lebih dari seribu kesebelasan. “Untuk liga santri sudah kita anggarkan 10
Milyar. Kejuaran ini akan kita mulai setelah lebaran,” ucap mantan aktivis PMII
ini.
Sementara itu, Ketua
Tanfizd Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB Jawa Tengah KH M Yusuf Chudlori
menjelaskan tujuan diadakan Musabaqah Kiraatul Kutub. Dengan lomba baca kitab
kuning ini, setidaknya bisa meningkatkan kemampuan santri mendalami kitab
kuning. Penguasaan terhadap kitab-kitab kuning diasah dan dari lomba ini pula
kemampuan santri diuji. “Dari 71 peserta ini akan dipilih 4 besar, 2 santri
putra dan 2 santri putri untuk mewakili Jawa Tengah,” jelasnya.
Adapun Pengurus Rais
Syuriah PBNU KH Said Asrori menyampaikan, karya Imam Ghozali cukup banyak,
setidaknya ada 48 kitab. Salah satunya kitab Ihya Ulumuddin. Menurutnya, kitab
Ihya Ulumuddin merupakan karya monumental, sehingga tidak salah jika kitab ini
dilombakan.
“Kitab ini tergolong komplit,
menggabungkan antara fiqh dan tasawuf. Di kitab ini pula, semua aspek kehidupan
diatur,” jelasnya. (az).
Tidak ada komentar: