DUKUN,
KABARMAGELANG.com__Ratusan umat Katolik yang tergabung dalam Orang Muda
Katolik (OMK) Gereja Santo Petrus
Canisius Lor Senowo, Paroki Santo Maria Lourdes Sumber. atau yang terkenal dengan Gereja Gubug Selo
Merapi (GSPi), menggelar jalan salib untuk memperingati kisah sengsara Yesus,
saat Wafat di kayu salib, di pematang sawah dan alur Sungai Senowo yang berhulu
di Gunung Merapi, Desa Mangunsoko, Kecamatan Dukun, Jumat (25/3).
“Jalan salib selain sebagai sumber inspirasi umat untuk melaksanakan kasih
dalam kehidupa, juga menjadi sumber kekuatan saat menjalani masa-masa sulit dengan iman, ”kata Romo
Paroki Santo Maria Lourdes Sumber, Aloysius Martoyoto Wiyono, Pr.
Ibadat jalan salib Jumat Agung kali ini mengambil tema ‘OMK Paroki Sumber
Bangkit dan Terlibat untuk Melayani’. Tema ini diturunkan dari tema APP 2016 "Akulah Garam dan Terang Dunia".
“Diharapkan dengan tema ini, OMK Paroki Sumber
akan ikut bangkit dan terlibat untuk melayani, sebagai garam dan terang di
tengah dunia, ”terang Romo Aloysius.
Ketua Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Agung Semarang, Romo Noegroho
Agoeng Sri Widodo, yang ikut dalam perayaan, juga menegaskan bahwa melalui jalan
salib diharapkan bisa menyadarkan umat untuk selalu menjaga serta memanfaatkan
alam dengan cara yang bijaksana.
“Jangan sampai bertindak secara membabi buta.
Kalau kita bersedia meringankan penderitaan Yesus, maka ringankanlah beban alam
dengan arif, “tegasnya.
Dalam jalan salib ratusan umat yang ikut dalam prosesi tersebut juga
membawa salib-salib yang terbuat dari bahan-bahan sisa pertanian menyusuri
sawah, ladang, dan sungai, sebagai
perwujudan kehidupan sehari-hari, dimana
dengan segala jerih lelah dan susah
payahnya, ‘salib’ harus dipikul, disangga, dan dipeluk dalam hidup sehari-hari.
“Bersama dengan Kristus, OMK akan selalu membawa salib itu dalam kesetiaan, “kata
salah satu panitia OMK GSPi, Susanto. (zis)
Tidak ada komentar: