MUNTILAN, KABARMAGELANG.com__Bertujuan meningkatkan budaya
membaca, SMP I Muntilan louncing gerakan
literasi nasional, Kamis (18/2). Budaya membaca tingkat pelajar khususnya di
Magelang dinilai banyak kalangan sangat rendah.
Kepala Sekolah SMPN 1 Muntilan,
Sumarno di sela-sela launching Gerakan Literasi Nasional mengatakan bahwa minat
membaca anak-anak sekarang itu sangat kecil. Bahkan dalam satu tahun, belum
tentu semua pelajar pernah membaca satu judul buku. Kondisi seperti ini perlu
mendapat perhatian bersama. Apalagi membaca masuk dalam budi pekerti seperti
yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi
pekerti.
"Kami berupaya menumbuhkan minat baca
para siswa melalui Gerakan Literasi Nasional. Diharapkan, nantinya akan
tercipta budaya membaca dalam diri setiap siswa,"jelasnya.
Dia menyebutkan, gerakan literasi
nasional di Kabupaten Magelang baru dilaksanakan pertama kali oleh sekolahnya.
Untuk mensukseskan gerakan tersebut, sekolah menyediakan sedikitnya 500 buku
atau karya sastra dengan 60-70 judul yang bisa dibaca para siswa.
"Sengaja kita pilih karya
sastra berupa novel yang memiliki karakter pendidikan dan menarik minat siswa
untuk membaca. Buku-buku ini telah lebih dulu melalui seleksi oleh tim sekolah sehingga
layak dibaca. Dan sekolah akan
menerapkan waktu membaca 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar setiap hari
Rabu,"terang Sumarno.
Terpisah Kepala Bidang Pendidikan
Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang, Haryono menandaskan,
SMPN 1 Muntilan merupakan sekolah pertama yang melaksanakan gerakan literasi.
"Kami sangat mengapresiasi
hal ini karena sangat penting. Harapan kami, gerakan literasi ini bisa didukung
oleh seluruh warga sekolah, terutama dalam hal pembelian buku. Dan para siswa
harus diminta membuat laporan dari hasilnya membaca. Namun demikian, perlu juga
adanya reward atas kesediaan membaca mereka, seperti tambahan nilai atau yang
lain," tandasnya.(zis)
Tidak ada komentar: