SRUMBUNG, KABARMAGELANG.com__Ratusan warga lereng Gunung
Merapi, melakukan aksi unjuk rasa menolak penambangan pasir liar, di lokasi
penambangan manual galian C eks Dusun Kaligesik, Desa Kemiren dan Desa
Kaliurang, Kecamatan Srumbung Magelang Jumat (8/1) pagi. Dalam aksinya mereka
merusak dan membakar 5 gubuk dan fasilitas serta peralatan milik penambang.
Koordinator
aksi Agung (30) tokoh pemuda Desa Kemiren, menjelaskan penambangan liar ini
sudah berlangsung selama lima bulan yang di lakukan oleh Sirojul Munir (50)
warga Dusun Ngetos, Desa Sriwedari, Kecamatan Muntilan, Magelang.
“Kami warga
Desa Kemiren merasa resah dengan adanya penambangan liar yang dilakukan oleh
sodara Sirojul Munir. Penambangan liar yang sudah berlangsung 5 bulan ini
telang berdampak pada rusaknya lingkungan, dan berkurangnya resapan air bila
terjadi banjir, “ungkapnya.
Dia juga
menegaskan, bahwa selama penambangan liar berlangsung masyarakat banyak yang
dirugikan, terutama pada rusaknya infrastrutur yang semakin parah.
“Jalan akses
warga Desa Kemiren ke arah Desa Salam, maupun ke perkebunan dan persawahan
sekarang sudah rusak, “terangnya.
“Kami minta kepada
pemerintah yakni Pemda dan Polres Magelang segera menyelesaikan permasalahan dan
melakukan penutupan penambangan liar manual yang di lakukan oleh Sirojul Munir ini,
“tegas Agung.
Setelah puas
merusak tempat penarikan retribusi truk dan membakar seluruh fasilitas
penambang, serta merobohkan portal pintu masuk ke lokasi penambangan, massapun
akhirnya membubarkan diri. Aksi unjuk rasa menolak penambangan liar ini juga
mendapatkan pengawalan ketat dari aparat keamanan. 3 truk dalmas dari Polres dan
1 SST Kodim Magelang terpaksa di turunkan ke lokasi untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. (zis)
Tidak ada komentar: