SRUMBUNG, KABARMAGELANG.com__Puluhan santri Ponpes Nurul
Falah dan warga Desa Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Magelang, lakukan aksi unjuk rasa tolak penambangan
pasir manual di sungai Blongkeng. Dalam aksinya mereka memutus dan memasang
portal jalan akses keluar masuk ke lokasi penambangan, Minggu (24/1).
Koordinator lapangan KH. Abdul
Rozaq, (60) mengatakan aksi ini merupakan bentuk penolakan adanya
penambangan pasir manual, karena adanya penambangan kerusakan infrastruktus
jalan dan jembatan sungai Blongkeng yang merupakan penghubung Desa Tegalrandu Kecamatan
Srumbung ke Desa Kalibening Kecamatan Dukun menjadi rusak.
“Selain itu penambangan juga telah merusak ekosistem lingkungan dan
tumbuhan terutama salak yang merupakan sumber penghasilan warga, “jelasnya.
Dia juga mengungkapkan adannya
penambangan pasir menyebakan keresahan warga jika terjadi banjir lahar yang
sering terjadi pada musim penghujan seperti saat ini. “Jika sewaktu – waktu terjadi
banjir lahar, air akan merusak bantaran sungai, mengingat sungai Blongkeng juga
salah satu sungai yang berhulu dari Gunung Merapi, “terang Abdul Rozaq
Selain itu, lanjutnya, penambangan juga seringkali menyebakan konflik
antara warga dengan pihak penambang. “Antara pro dan kontra pasti ada di
masyarakat, hal ini yang tidak kita inginkan, “tegas pipmpinan Ponpes Nurul
Falah ini.
Aksi pemutusan jalan dan
pemasangan potal jalan akses ke penambangan ini tidak mendapat perlawanan dari
pihak penambang, karena tidak ada satupun penambang yang berani datang, selain
itu juga adanya pihak kepolisian dan
anggota TNI yang mengamankan hingga aksi selesai. (zis)
Tidak ada komentar: