MUNTILAN, KABARMAGELANG.com__18
orang eks Gafatar asal kabupaten Magelang tiba di Tempat Pengungsian Akhir
(TPA) Tanjung Muntilan setelah di jemput dari Asrama Haji Donohudan, Kabupaten
Boyolali oleh tim gabungan dari personil Polri, TNI, SatpolPP serta
Kisbanglimas Minggu (31/1). Beberapa dari mereka mengaku masih bingung akan
tinggal dimana setelang dari TPA mengingat rumah tempat tinggal sudah terlanjur
di jual.
“Saya belum memiliki rencana apa-apa, dan
masih bingung selepas dari sini. Saya dan keluarga sudah tidak punya tempat
tinggal lagi, “ucap Ridawan Esny Sumartha (37) eks Gafatar asal Banjarnegoro,
Mertoyudan.
Dia mengaku ikut bergabung dengan
Gafatar dari Surakarta, dan pindah ke Kalimantan sudah 7 bulan bersama 7 orang
lainya. Dia sedikit bercerita setiba di Kalimantan dia bersama rombonganya
langsung membeli lahan hak pakai seluas 36 hektar. “Murah mas, meskipun Cuma hak
pakai harganya cuma Rp. 1.500,- per meter. Dan dalam perjanjian kita bisa
menempati sampai kapanpun, “kata ayah dua anak ini.
“Setelah bisa mendirikan rumah
seadanya, kita semua bertani dengan menanam sayuran, jagung dan ketela, “aku
Ridawan yang sebelumnya mengaku sebagai tukang di Solo.
Menyinggung kegiatan Gafatar selama di
Kalimantan, dia menyatakan hanya beberapa kali dalam sebulan ada pertemuan yang
di isi dari Jakarta. “Tidak tentu mas, tidak usah diceritakan saya malu, yang
penting sekarang bagaimana memikirkan hidup saya dan keluarga nanti, “Tuturnya.
Kakankesbangpol Kabupaten Magelang Karya Humanita S.Sos, yang
ikut menjemput dari Asrama Haji Dononhudan, menjelaskan 18 orang eks Gafatar ini
untuk tiga hari kedepan akan di tampung di TPA ini. “Kita lakukan pemeriksaan
kesehatan dan dan sidik jari yang di lakukan oleh pihak Kepolisian. Sebelum
dikembalikan ke tempat asal mereka akan diberikan pembinaan dan pengembalian
mental terlebih dahulu dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten
Magelang, “terangnya.
“Untuk tiga hari kedepan ini, semua
keperluan di tanggung dari Dinas Sosial melalui Kisbangpol, “jelas Karya.
Dia juga menegaskan bahwa sebenarnya
kedatangan mereka 24 orang. Namun yang 6 orang ikut rombongan Kabupaten
Kebumen. “Tadi malam sudah diantar langsung ke keluarga atau saudara di
Salakan, Mertoyudan. “Dengan demikian total dengan yang kemarin eks Gafatar
asal Magelang ada 40 orang. Itu sesua dengan daftar yang kita terima
sebelumnya, “ungkapnya.
Humanita menambahkan untuk eks Gafatar
yang tidak memiliki tempat tinggal dan kemungkinan keluarga tidak menerima
kehadiran mereka kembali, pihaknya akan mencoba komunikasikan dengan pihak
Pemda. “Kita coba minta ijin ke Pemda agar mereka yang sudah tidak memiliki
rumah bisa tinggal di TPA. Tetapi untuk keperluan se hari-hari mereka harus
berupaya sendiri, “tegasnya.
“Kemudian untuk satu keluarga eks
Gafatar pasangan Komari dan Siswati,
akan kita usahakan agar menempati rumah dinas Puskesmas. Mengingat Siswati masih
berstatus PNS di Puskesmas itu. “pungkas Humanita.
Diketahui tim gabungan yang terdiri
dari Kisbangpol, Polri, TNI, dan SatpolPP Kabupaten Magelang telah menjemput 18
orang eks Gafatar dari asal Magelang dari Asrama Haji Donohudan Kabupaten
Boyolali Minggu (31/1). Sebelumnya mereka bergabung dengan Gafatar dan memilih
meninggalkan rumahnya dan tinggal di Kalimantan. Mereka adalah Ridawan Esny
Sumartha (37), Ayu Primadini W (36), Anastacia Addini Muhtadi (8), Shanata
Ardaneswari (5) asal Banjarnegoro, Mertoyudan. Adi Kurniawan (26) Mertoyudan. Komari (46),
Siswati (47), Agung Suliadi (27), Nihaya Datu Nuha (17), warga Surojoyo,
Candimulyo. Arif Waluyo (35) dari
Banyuurip, Tegalrejo. Sugijarto (53), Hastatiningtyaswuri (47), Fathul Fari
(21), Salma Hayi (22), Fikriyah Rosyadah (15), Qoniah Jilan Mufidah (13), Rizka
Amalia Fatika (10) dan Zulfan Nurhasanah (17) warga Pancuranmas Secang. (zis)
Tidak ada komentar: